seputar – Jakarta | Aktor senior Anwar Fuady berencana mengakhiri masa dudanya, setelah hampir 3 tahun istri meninggal dengan menikahi perempuan bernama Wiwiet Tatung. Anwar Fuady menceritakan alasannya mau menikah lagi pada usia 77 tahun.
Anwar Fuady menceritakan alasannya memutuskan untuk menikah lagi. Bahkan bintang film dan sinetron itu mengatakan dirinya tak mencari daun muda untuk dijadikan istri.
“Ya ada pertimbangan karena saya kan nggak ada yang urus. Anak saya sudah menikah semua yang perempuan, yang laki, sudah menikah semua. Jadi saya nggak ada yang urus sedangkan umur saya sudah tua,” kata Anwar Fuady, Sabtu (27/4/2024).
“Jadi saya juga cari teman hidup yang umurnya tidak jauh dari saya. Saya tidak cari yang muda-muda, nggak! Saya cari teman hidup bukan cari apa, untuk sama-sama saling mengurus,” ungkapnya.
Anwar Fuady menceritakan sosok Wiwiet Tatung juga berusia senja. Usia Wiwiet Tatung 6 tahun lebih muda dari Anwar Fuady. Mereka sudah kenal lama dan sama-sama berasal dari Palembang.
“Awal pertemuan sudah lama dan sama-sama orang Palembang. jadi pertemuan itu sudah lama sudah beberapa tahun lalu, sudah lama. Tapi, gimana ya? Sekarang kan kebetulan dia janda, saya duda. Sama-sama kita ditinggal cerai mati. Suaminya meninggal, istri saya meninggal. Saya kenal (calon istri) saat almarhumah (istri) masih hidup dan almarhum (suami calon istri) masih hidup,” cerita Anwar Fuady.
Jatuh cinta lagi saat usia menginjak 77 tahun dikatakan oleh Anwar Fuady rasanya berbeda. Banyak hal yang harus dipikirkan olehnya, sebelum memutuskan untuk menikah.
“Ya… ha-ha-ha pastinya ada perbedaan. Sekarang sebagai orang tua, dulu muda kan lain. Kalau ini sudah penuh pertimbangan yang matang,” tutur bintang film Gending Sriwijaya itu.
“Kita memang mau sampai maut merenggut, insyaallah. Bukan buat main-main. Saya sudah yakin banget, sudah. Yakin seyakin-yakinnya,” sambungnya.
Anwar Fuady dan Wiwiret Tatung berencana menikah pada Juli 2024. Sebelum menggelar akad nikah dan resepsi, Anwar Fuady tetap akan menggelar lamaran lebih dulu. (detikhot)