seputar-Medan | Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara (BI Sumut) meyakini ekonomi Sumatera Utara tetap kuat pada triwulan I-2024. Hal ini didorong oleh meningkatnya konsumsi masyarakat Sumut, indeks penjualan riil, kinerja konstruksi seiring dengan pemulihan penyaluran kredit ke sektor konstruksi, dan permintaan ekspor dan domestik.
“Dari sisi pergerakan harga pada Maret 2024, inflasi Nasional meningkat, namun terjaga dalam kisaran sasaran. Inflasi IHK Maret 2024 tercatat sebesar 3,05% (yoy) meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 2,75% (yoy) namun masih berada dalam kisaran sasaran 2,5±1%,”kata Kepala Perwakilan BI Sumut IGP Wira Kusuma, pada kegiatan Bincang Bareng Media di Medan, Selasa (30/04/2024).
Inflasi tahunan Sumatera Utara sebut IGP berada dalam rentang sasaran. Pada Maret 2024 Sumatera Utara mengalami inflasi bulanan (mtm) 0,72%, meningkat jika dibandingkan bulan lalu sebesar 0,41%. Seluruh kab/kota IHK Sumut mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi di Labuhanbatu sebesar 1,62% dan terendah di Karo 0,12%.
Inflasi yang terjaga merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
“Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali di dalam sasaran 2,5±1% pada tahun 2024,”sebut IGP.
Pada 2024, perekonomian Sumatera Utara diprakirakan terakselerasi pada kisaran 4,5-5,3% (yoy) yang didorong oleh optimisme permintaan domestik, penyelenggaraan Pemilu dan PON Sumut, berlanjutnya program perlindungan sosial Pemerintah, prospek investasi Sumut yang tetap kuat, dan permintaan sawit domestik yang tetap tinggi seiring berlanjutnya program hilirisasi industri B35 dan B40.
Selain itu, inflasi gabungan 8 kota IHK Sumatera Utara diprakirakan terjaga dalam sasaran inflasi 2,5±1%. Inflasi Sumut didorong oleh masih terbatasnya pasokan akibat kebijakan proteksi dari negara mitra dagang, peningkatan permintaan seiring Pemilu dan PON Sumut, potensi kenaikan tarif cukai rokok 2024, fenomena El Nino yang diprakirakan hingga April 2024, serta konflik geopolitik dan disrupsi jalur dagang.
Transaksi e-commerce
IGP menambahkan, transaksi e-commerce terindikasi turut mengakselerasi tetap kuatnya kinerja sektor perdagangan. Penguatan konsumsi rumah tangga sejalan dengan meningkatnya sektor perdagangan mampu mendorong peningkatan transaksi digital yang tercermin pada transaksi e-commerce di Sumatera.
Selain itu terdapat keunikan pola transaksi yaitu meningkatkan COD & Kredit Tanpa Kartu (Paylater) pada E-Commerce yang disinyalir karena pola belanja Masyarakat yang cenderung memilih kemudahan dalam bertransaksi (belanja dahulu bayar kemudian).
Perkembangan QRIS di Sumatera Utara secara umum dari segi nominal, volume, pengguna baru, dan merchant QRIS menunjukkan pola yang meningkat. Perkembangan dari segi jumlah sepanjang tahun 2024 meningkat melampaui target namun mengalami pelemahan jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2023.
Hal ini disebabkan oleh pasar pengembangan QRIS mulai jenuh dan mature. Selain itu transaksi BI Fast juga terus mengalami peningkatan di Sumatera sejalan dengan efisiensi biaya transaksi dan kemudahan yang diberikan.
Realisasi Uang Rupiah Ramadhan dan Idul Fitri 2024
Pemenuhan kebutuhan uang kartal di Sumatera Utara pada periode Ramadhan & Idul Fitri (Maret dan April) 2024 sebesar Rp3,8 triliun, menurun sebesar 9,24% dibandingkan periode yang sama pada 2023 yaitu sebesar Rp4,2 triliun.
Pemenuhan kebutuhan uang kartal sebanyak Rp3,8 triliun tersebut dilaksanakan melalui rangkaian kegiatan SERAMBI 2024 di antaranya kegiatan kas keliling (Rest Area KM 65 dan pusat pasar) sebanyak Rp7,3 miliar, kegiatan penukaran uang di Plaza Medan Fair sebesar Rp34 miliar, dan penarikan di perbankan sebesar Rp3,78 triliun.(Siong)