seputar-Medan I Tahun 2020 seluruh perbankan baik yang ada di Indonesia maupun di seluruh dunia mengalami hal yang sangat menyulitkan karena terjadinya pandemi Covid-19 sehingga tidak ada pemberian kredit secara signifikan kepada para debitur.
Selain itu, para debitur perbankan juga belum mampu melakukan pembayaran karena aktifitas usaha mereka ada yang terhenti baik di sektor transportasi, pariwisata dan sektor lainnya.
Hal ini disampaikan Kepala Pemasaran Konsumen Kantor Pusat PT Bank Sumut Ramadan Muda Siregar ST saat menjadi narasumber pada kegiatan ujian anggota muda dan anggota biasa PWI Sumatera Utara di Sekretariat PWI Sumut, Gedung Parada Harahap, Jalan Adinegoro, Medan, Sabtu (03/04/2021)
“Dari sisi pemberian kredit, PT Bank Sumut juga mengalami penurunan sebesar 0,38 persen atau Rp23,6 Triliun dibanding tahun 2019 yang mencapai Rp23,7 Triliun,” kata Ramadan didampingi Ketua PWI Sumut Hermansjah, Wakil Ketua Bidang Organisasi Khairul Muslim dan Wakil Ketua Bidang Pendidikan Rizal R Surya.
Penurunan ini sebut pria kelahiran 22 Agustus 1977 ini disebabkan pada kondisi tahun 2020 perbankan secara selektif juga melakukan pemberian kredit karena kondisi ekonomi global maupun di negara Indonesia juga mengalami penurunan.
“Syukurnya negara Indonesia masih dalam kondisi plus meskipun sedikit,” papar alumni Fakultas Teknik USU ini.
Menurut Ramadan, pertumbuhan ekonomi yang biasanya ada di beberapa negara dunia seperti Singapura, Jerman hingga Inggris juga mengalami resesi karena saat triwulan pertama sejumlah negara ini mengalami minus.
Bagitu juga dari sisi laba, PT Bank Sumut pada tahun 2019 mendapat Rp545 Miliar. Sedangkan pada kondisi tahun 2020 menerima laba Rp515 Miliar. Artinya ada penurunan sebesar 5,5 persen.
Karenanya saat tahun 2020, PT Bank Sumut memberi relaksasi penundaan pembayaran kepada debitur hingga bulan Desember 2020.
Dengan pemberian relaksasi akhirnya PT Bank Sumut tidak mendapat pemberian bunga dari akibat penghentian relaksasi yang dilakukan yang menyebabkan laba mengalami penurunan sekira 5,5 persen.
Begitupun jika dibanding dengan perbankan nasional PT Bank Sumut bisa survive atau bertahan dibanding perbankan nasional yang mengalami penurunan diatas 32 persen dari laba atau income dari tahun 2019.
Dari sisi kinerja Bank Sumut pada tahun 2020 memiliki aset Rp33,5 Triliun. Pada tahun 2019 Bank Sumut memiliki aset Rp31,7 Triliun. Ada kenaikan sekira 5,56 persen.
“Jadi managemen kami kemarin tetap melakukan skenario test agar bisa memberi relaksasi kepada debitur,”imbuhnya.
Ramadan menambahkan, pandemi Covid-19 merupakan ujian yang sangat berat melebihi kasus krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998.
“Saat pandemi Covid-19 tidak hanya terjadi keruntuhan ekonomi, tapi jiwa manusia juga harus kita perhatikan karena kondisi pandemi Covid-19 bukan hanya menyebabkan keruntuhan juga menyebabkan jiwa atau masyarakat bisa meninggal dunia. (Siong)