seputar-Medan | Hingga Desember 2022, Korlantas RI mencatat jumlah mobil atau angkutan barang di Sumatera mencapai lebih dari 1,5 juta unit. Badan Pusat Statistik mencatat hampir 20 persen pergerakan barang terjadi di Pulau Sumatera pada triwulan II 2021. Dengan perpindahan barang yang tinggi, manajemen armada logistik pintar yang dilengkapi internet dan GPS pun menjadi kebutuhan.
“Pemasangan GPS pada kendaraan tidak hanya berfungsi untuk pelacakan semata. Jika dipadukan dengan perangkat internet, pemasangan GPS dapat meningkatkan efisiensi transportasi dan juga keamanan di jalan. Intervensi teknologi dengan menggunakan alat pelacak pintar dapat membantu digitalisasi dan produktivitas kerja,” ungkap Andi Setiadi, Chief Business Officer, McEasy, Jumat (16/12/2022).
McEasy adalah perusahaan sistem manajemen dan pelacakan logistik pintar yang menyediakan solusi digital berbasis SaaS (software-as-a-service) untuk mendukung industri logistik dan transportasi Indonesia.
Solusi digital yang andal dapat menghubungkan seluruh proses rantai pasokdi Indonesia dengan korporasi besar dan unit usaha kecil menengah sebagai stakeholder utama.
Kerap mendukung digitalisasi pelaku unit usaha kecil, menengah dan perusahaan besar di sektor logistik dan transportasi, salah satu solusi unggulan dari McEasy adalah Transportation Management System (TMS) – software terintegrasi untuk merencanakan, mengimplementasikan,memantau dan mengoptimalkan proses pengiriman barang.
Solusi digital ini berguna bagi penyedia jasa logistik, termasuk jasa pengiriman barang hingga kendaraan berpendingin untuk pengiriman komoditas dengan temperatur tertentu seperti farmasi, daging, makanan laut, produk susu, dan frozen food.
“Dulu saya memandang digitalisasi operasional sebagai hal yang sulit. Tantangan terbesarnya adalah biaya yang mahal dan sistem yang tidak user-friendly. Tapi ternyata solusi manajemen transportasi modern dari McEasy cukup mudah digunakan dan affordable. Bisa digunakan oleh usaha dengan skala besar hingga untuk usaha yang jumlah armadanya hanya puluhan unit. Dengan teknologi, titik distribusi jadi lebih banyak dan pengaturan armada menjadi lebih efisien dan realtime,” ungkap Andreas Honggowarsito, Pemilik PT Adyajati Lestari, salah satu perusahaan distributor produk konsumen, seperti susu dan minuman kaleng, di Medan.
Hingga saat ini lebih dari 400 perusahaan menggunakan layanan McEasy, termasuk perusahaan besar hingga usaha kecil dan menengah. Armada yang telah terhubung dengan ekosistem McEasy telah menempuh jarak lebih dari 350.000.000 km.
Andi menambahkan, memanfaatkan teknologi dan data, solusi digital dari McEasy mampu memecahkan tantangan yang dihadapi industri transportasi dan logistik, seperti pengaturan uang saku sopir, penghematan bahan bakar, meningkatkan kepatuhan pengemudi armada transportasi di jalan hingga efisiensi muatan dan rute.
“Secara nasional, lebih dari 85 persen bisnis di sektor logistik dan transportasi, masih mengandalkan penadan kertas atau spreadsheet manual dalam menjalankan operasionalnya. Solusi digital manajemen transportasi yang terotomasi dan terintegrasi telah terbukti mampu menghemat waktu yang digunakan untuk mengurus kegiatan administratif operasional mitra kami hingga 60 persen. Dengan sistem manual, pembuatan dan pengaturan surat jalan sopir proses hampir sehari. Dengan sistem digital terotomasi, hanya butuh 20 menit saja,” pungkas Andi. (gus/rel)