seputar-Medan | Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara (BPS Sumut), Nurul Hasanudin mengatakan, penduduk tamatan SMA yang bekerja di wilayah Sumut mendominasi sebesar 28,87 persen pada Agustus 2023.
“Yang paling sedikit itu pekerja tamatan Diploma I,II dan III sebesar 2,56 persen,” kata Nurul di Medan, Senin (06/11/2023).
Nurul menyebutkan distribusi penduduk bekerja menurut pendidikan tersebut menunjukkan pola yang sama dengan Agustus 2022. Jadi tingkat pendidikan dapat mengindikasikan kualitas dan produktivitas tenaga kerja.
Dibandingkan dengan Agustus 2022, kata dia, penduduk bekerja berpendidikan SMA mengalami peningkatan persentase terbesar yaitu sebesar 1,24 persen poin. Penduduk bekerja berpendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Diploma I/II/III, dan Universitas juga mengalami kenaikan.
“Sementara penduduk bekerja dengan tingkat pendidikan SD ke bawah dan Sekolah Menengah Pertama atau SMP mengalami penurunan persentase masing-masing sebesar 1,47 persen poin dan 0,87 persen poin,”ungkap Nurul.
Sebagian besar sebut dia, penduduk bekerja sebagai Pekerja penuh (jam kerja minimal 35 jam per minggu), dengan persentase sebesar 67,10 persen pada Agustus 2023. Sementara 32,90 persen sisanya merupakan Pekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam per minggu).
Pekerja tidak penuh lanjut dia, dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu Setengah pengangguran dan Pekerja paruh waktu. Dibandingkan Agustus 2022, Pekerja tidak penuh mengalami kenaikan sebesar 1,82 persen poin.
Setengah pengangguran adalah mereka yang jam kerjanya di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam per minggu) dan masih mencari pekerjaan atau bersedia menerima pekerjaan lain. Tingkat Setengah pengangguran pada Agustus 2023 adalah sebesar 6,73 persen.
“Hal ini berarti dari 100 penduduk bekerja terdapat sekitar enam sampai tujuh orang yang termasuk Setengah pengangguran. Dibandingkan Agustus 2023, tingkat Setengah pengangguran mengalami penurunan sebesar 0,11 persen poin,”ungkap Nurul.
Nurul merinci, pada Agustus 2023, tingkat Setengah pengangguran laki-laki sebesar 6,75 persen, sedangkan tingkat Setengah pengangguran perempuan sebesar 6,69 persen. Dibandingkan Agustus 2023, tingkat Setengah pengangguran laki-laki mengalami penurunan sebesar 0,37 persen poin sedangkan tingkat Setengah pengangguran perempuan mengalami kenaikan sebesar 0,28 persen poin.
Pekerja Paruh Waktu Menurut Jenis Kelamin
Dalam kesempatan itu, Nurul juga menjelaskan, soal Pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu, tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain.
“Tingkat Pekerja paruh waktu di Sumut pada Agustus 2023 sebesar 26,18 persen, artinya dari 100 orang penduduk bekerja terdapat sekitar 26 sampai 27 orang Pekerja paruh waktu. Dibandingkan Agustus 2022, tingkat Pekerja paruh waktu mengalami penurunan sebesar 1,93 persen poin,”papar Nurul.
Dikatakannya, pada Agustus 2023, tingkat Pekerja paruh waktu perempuan (34,78 persen) lebih tinggi dibanding Pekerja paruh waktu laki-laki (20,29 persen). Dibandingkan Agustus 2022, tingkat Pekerja paruh waktu laki-laki dan perempuan mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2,31 persen poin dan 1,12 persen poin.(Siong)