seputar-Jakarta | Kekayaan duo orang terkaya di republik ini, Hartono bersaudara, mengalami penurunan hingga US$ 383 juta atau setara dengan Rp5,44 triliun (asumsi kurs Rp14.200/US$) dalam sehari, pada perhitungan yang diakses Kamis (28/10/2021).
Mengutip Forbes Real-Time Billionaires List, Robert Budi Hartono tercatat sebagai orang terkaya Indonesia yang kekayaannya longsor US$195 juta atau Rp2,77 triliun menjadi US$21,8 miliar atau setara Rp309,56 triliun.
Sedangkan saudaranya, Michael Hartono yang berada persis di deretan setelahnya untuk orang terkaya di negara ini, hartanya susut US$188 juta atau Rp2,67 triliun menjadi US$20,9 miliar atau Rp296,78 triliun.
Keduanya kini menempati masing-masing posisi ke-86 dan 95 untuk daftar orang terkaya di dunia versi Forbes.
Untuk diketahui, kedua bersaudara ini adalah pemilik perusahaan rokok Djarum dan juga pemegang saham terbesar di PT Bank Central Asia (BBCA) lewat PT Dwimuria Investama Andalan.
Per semester I-2021, Dwimuria Investama membukukan laba bersih Rp15,10 triliun, naik 26,14 persen dibandingkan dengan laba periode yang sama tahun lalu sebesar Rp11,97 triliun, berdasarkan laporan publikasi di media massa.
Manajemen Dwimuria menyebutkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp8,59 triliun, naik 32,85 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp6,46 triliun.
Adapun Dwimuria memiliki 4,94 persen saham BCA per Juni 2921. Pemegang saham Dwimuria adalah Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, dua bersaudara pendiri Grup Djarum. Dengan demikian keduanya menjadi pemegang saham pengendali terakhir BCA.
Komposisi saham BCA yang dimiliki pemegang saham publik, sebesar 2,49 persen, juga dimiliki oleh pihak-pihak yang terafiliasi dengan Dwimuria Investama Andalan.
Hartono bersaudara membeli saham BCA dari Salim Group, tahun 1997-1998 saat krisis ekonomi Asia terjadi.
Penurunan harta dua bersaudara ini terjadi bersamaan dengan turunnya valuasi saham-saham Grup Djarum, di antaranya PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) di mana harga sahamnya melorot 14 persen dalam sebulan terakhir.
Sementara saham BBCA masih naik 5,36 persen dalam sebulan terakhir.
Meski berkurang, namun kekayaan dua bersaudara ini masih meninggalkan jauh crazy rich Indonesia lainnya seperti Sri Prakash Lohia, pemilik PT Indorama Synthetics Tbk (INDR) dengan kekayaan US$6,6 miliar atau Rp93,72 triliun yang berada di posisi tiga orang terkaya RI.
Tepat di bawahnya adalah Prajogo Pangestu, pengusaha petrochemical dan energi melalui PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan kekayaan US$5,9 miliar atau Rp83,78 triliun.
Menutup lima besar orang terkaya Indonesia adalah pengusaha Chairul Tanjung dengan kekayaan US$4,2 miliar atau Rp59,64 triliun. (cnbcindonesia)