seputar – Jakarta | Pemerintah telah mengantongi dan mencatat 12 juta lebih rekening pegawai bergaji di bawah Rp5 juta yang akan menerima bantuan Rp600.000 per bulan selama empat bulan ke depan.
Demikian diutarakan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu, Rabu (19/8). “Ini bagus, dan hari ini tadi saya lihat datanya sudah lebih dari 12 juta yang sudah masuk nomor rekeningnya. Dan diharapkan berjalan baik,” kata dia dalam sebuah diskusi virtual di Jakarta.
Kacaribu menambahkan, masih ada sekitar 3 juta rekening sisanya masih menuggu laporan dari masing-masing penerima yang tercatat sebagai peserta mandiri BP Jamsostek. Mengingat, BPJS Ketenagakerjaan sendiri mencatat 15,7 juta orang yang pendapatannya di bawah Rp5 juta yang rajin bayar iuran BPJS Ketenagakerjaan.
“Ini 3 juta karena ada peserta mandiri sehingga dia secara mandiri lapor ke BPJS Ketenagakerjaan, karena agar bisa dicairkan,” ungkapnya.
HRD Diminta Aktif
Dilaporkan sebelumnya, Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJamsostek) sejauh ini telah mencatat 700.000 rekening pekerja yang bergaji di bawah Rp 5 juta. BPJamsostek menargetkan data pekerja penerima subsidi gaji Rp 600.000 bisa menjadi 1 juta nomor rekening besok.
“Dari kemarin kita sampaikan sekarang ini sudah terkumpul sekitar 700.000 rekening sudah masuk di kita, mungkin dalam satu hari ini akan mendekati 1 juta rekening hari ini,” kata Direktur Utama BP Jamsostek, Agus Susanto, dalam Pengumuman Program Bantuan Subsidi Upah Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/8).
Maka dari itu, dia meminta kerjasama dengan seluruh HRD di setiap perusahaan untuk segera mengumpulkan dan melaporkan nomor-nomor rekening, sekaligus memastikan nomor rekening tersebut penerimanya adalah upah di bawah Rp 5 juta per bulan.(merdeka/gan)