seputar-Aceh Timur | Puluhan imigran etnis Rohingnya, Myanmar, yang terdampar di Pulau Idaman, Desa Kuala Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur menolak dideportasi atau dikembalikan ke negara asal.
“Kami menolak untuk di deportasi. Kami bersedia jika menetap dan bekerja sebagai tenaga kerja di Indonesia atau Malaysia,” kata Muhammad Ilyas, imigran Rohingya, dalam bahasa Malaysia di Aceh, Minggu (6/6/2021).
Muhammad Ilyas mengatakan beberapa di antara mereka memiliki saudara di Malaysia. Bahkan ada wanita di antara mereka suaminya di Malaysia.
“Jadi, kami tidak akan mau kembali, melainkan diterima di Indonesia atau Malaysia. Kami punya saudara, punya suami di Malaysia,” kata Muhammad Ilyas.
Muhammad Ilyas menceritakan perjalanan mereka melintas negara. Awalnya, mereka dari Myanmar ke Malaysia dengan tujuan untuk bekerja. Namun karena pandemi COVID-19, negara jiran tersebut menolak kedatangan mereka.
“Lalu, kami terdampar ke laut India. Namun, karena kapal kami bocor dan rusak, lalu nelayan India memberikan kami kapal untuk seterusnya melanjutkan perjalanan,” kata Muhammad Ilyas.
Setelah empat bulan di laut lepas, kemudian kapal mereka kandas karena mesin rusak, sehingga terdampar di pulau kecil di Aceh Timur.
Kapal imigran Rohingya ditarik
Komandan Korem (Danrem) 011/ Lilawangsa Kolonel Inf Sumirating Baskoro mengatakan kapal membawa puluhan imigran etnis Rohingnya, Myanmar yang Terdampar di Pulau Idaman, Desa Kuala Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur segera ditarik.
“Kapalnya akan segera kami tarik ke Markas Komando Mako Polairud Aceh Timur di Idi,” kata Kolonel Inf Sumirating Baskoro di saat meninjau imigran Rohingnya di Pulau Idaman, Desa Kuala Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur, Minggu.
Kolonel Inf Sumirating Baskoro mengatakan tujuannya ditarik kapal tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kalau misalnya kapal itu tidak ditarik dan tetap berada di tengah-tengah pulau maka dapat memancing tindakan kriminal,” kata Kolonel Inf Sumirating Baskoro.
Kolonel Inf Sumirating Baskoro mengatakan pihaknya bersama TNI/Polri akan tetap terus mengawal 81 Rohingnya tersebut di tempat pengungsian sementera di Aceh Timur.
“Hal ini kami lakukan agar tidak ada satu pun dari mereka yang kabur, “kata Kolonel Inf Sumirating Baskoro. (antara)