seputar-Aceh | Seorang guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Aceh Barat, Fitriani (45 tahun), meninggal setelah dirampok dan dibunuh.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri, menyampaikan belasungkawa dan perhatian serius pada kasus pembunuhan tersebut.
“Kami selaku pimpinan Dinas Pendidikan Aceh merasakan duka yang sangat mendalam atas meninggalnya ibu guru yang kita cintai ini, almarhumah Ibu Fitriani, Kami mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa almarhumah yang tidak mampu kami balas, semoga menjadi amal shalihah beliau di akhirat kelak,” kata Alhudri dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/11/2021).
Alhudri berharap aparat penegak hukum dapat bertindak tegas dalam kasus pembunuhan sosok guru tersebut. Kasus pembunuhan diduga bermotif perampokan yang menimpa guru itu harus diusut tuntas aparat penegak hukum.
“Kami mohon kepada aparat penegak hukum supaya dapat melakukan pengejaran dan menangkap pelaku kriminal tersebut, agar dapat memberi rasa keadilan bagi keluarga korban,” ujarnya.
Menurutnya, dunia pendidikan Aceh, khususnya Aceh Barat telah kehilangan sosok guru yang pintar, sabar, rajin, penyayang, bertanggung jawab serta bekerja tanpa pamrih untuk mencerdaskan generasi Aceh.
Alhudri berharap masyarakat juga proaktif menyampaikan informasi sebagai tanda-tanda dalam pengungkapan kasus tersebut.
“Seluruh masyarakat Aceh untuk memberikan doa kepada korban agar diberikan tempat yang layak disisi Allah SWT, semoga keluarga yang ditinggalkan tetap tabah dan sabar atas musibah tersebut,” sambungnya.
Sebelumnya, kasus pembunuhan yang diduga bermotif perampokan menimpa seorang guru bernama Fitriani di Aceh Barat.
Almarhumah merupakan warga Gampong Suak Timah, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat ditemukan meninggal di belakang rumahnya, Kamis (4/11/2021) malam, dalam kondisi luka di bagian kepala.
Dugaan sementara motifnya perampokan, karena emas miliknya hilang. Polisi Aceh Barat masih memburu pelaku perampokan dan pembunuhan tersebut. (kumparan)