seputar-Aceh Besar | Burung kuntul mengancam keselamatan penerbangan di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Penyebabnya di dekat bandara ada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang sering dijadikan lokasi cari makan burung kuntul.
Ribuan ton limbah di TPA regional Blang Bintang tersebut menarik perhatian ribuan burung kuntul yang berpotensi menyebabkan kecelakaan pesawat.
Burung tersebut terbang dalam kawanan besar dan mencari makan di sekitar lokasi pembuangan limbah. Hal ini, memungkinkan burung-burung itu melintasi rute terbang pesawat yang akan mendarat (landing) atau lepas landas (take off) dari Bandara Sultan Iskandar Muda, dan berpotensi terjadinya bird strike tabrakan burung dengan pesawat.
General Manager Angkasa Pura II Bandara Sultan Iskandar Muda, Darmadi mengakui kesulitan mencegah risiko serangan burung kuntul terhadap penerbangan akibat ada TPA dekat bandara.
“(Burung kuntul) habitatnya di situ,” kata Darmadi kepada wartawan.
Untuk pemindahan habitat burung tersebut tak mudah karena butuh biaya besar.
Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Safaruddin meminta Penjabat Gubernur Aceh, Bustami Hamzah segera melakukan langkah konkret mengatasi persoalan TPA tersebut, sehingga tak sampai menimbulkan malapetaka bagi penerbangan.
“Perlu dilakukan kajian ilmiah apakah keberadaan TPA di dekat Bandara patut dipertahankan, apakah pembangunan TPA tersebut sudah dilakukan kajian lingkungan yang memadai termasuk keselamatan penerbangan, jika tidak ada terpaksa harus dipindahkan ke lokasi lain yang tidak membahayakan,” kata Safaruddin kepada Okezone, Kamis (2/5/2024).
Sekadar informasi, bird strike atau tabrakan burung dengan pesawat terkadang terjadi saat pesawat akan lepas landas atau mendarat. Hal ini bisa berakibat fatal seperti merusak struktur badan pesawat atau bahkan mesin.
Bila burung terkena mesin pesawat, maka mesin akan kehilangan daya dorong dan burung akan terbawa ke intake udara mesin. Hal tersebut bisa memicu kecelakaan buruk.
Menurut peneliti Inggris dan Kanada, tabrakan burung dengan pesawat telah dikaitkan dengan lebih dari 106 kematian warga sipil selama dua dekade terakhir. (okezone)