seputar – Bekasi | Nasib pilu dialami lima orang satu keluarga di Jalan H Djian, Jatiasih, Kota Bekasi. Kelimanya meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran.
Insiden kebakaran itu terjadi pada Rabu (3/7) sekitar pukul 07.00 WIB. Kelima korban terjebak di dalam kamar mandi dan tak bisa menyelamatkan diri.
Jasad kelima korban ditemukan bertumpuk di dalam kamar mandi. Kelimanya adalah Suryan (suami yang juga pemilik gudang), Nelly Lisayanti (istri), dan dua anaknya yakni Zahra (18) dan Alma (6), serta keponakan bernama Endah (16).
Kapolsek Jatiasih Kompol Suroto mengatakan, dari kelima korban salah satunya adalah istri bernama Nelly Lisayanti. Nelly diketahui sedang mengandung 6 bulan.
“Nelly Lisayanti (hamil 6 bulan), status istri,” kata Suroto, Rabu (3/7).
Suroto mengatakan kelima korban terjebak di dalam kamar mandi. Mereka tidak dapat menyelamatkan diri karena api sudah mengepung bagian depan rumahnya.
“Dia menyelamatkan diri di kamar mandi karena api dari depan. Nggak bisa keluar, akhirnya ke kamar mandi, terjebak di kamar mandi, lima-limanya di kamar mandi,” ujar Suroto.
Sementara itu, Kabid Pemadam dan Penyelamatan Disdamkarmat Kota Bekasi, Namar Naris, mengatakan kelima korban tewas tersebut ditemukan bertumpuk di dalam kamar mandi.
“Tadi, setelah diidentifikasi, ternyata ini berkumpul di kamar mandi,” kata Namar.
Kelima korban diduga meninggal dunia karena menghirup asap.
“Lima orang ini berkumpul di kamar mandi dan mungkin karena kondisi asap yang banyak tidak tertolong lagi,” imbuhnya.
Anak dan Ortu Berpelukan
Namar mengungkapkan kelima korban ditemukan bertumpuk di dalam kamar mandi tersebut. Jasad anak dan orang tuanya ditemukan berpelukan.
“Bertumpuk karena saya tadi masuk ke dalam ada yang duduk, ada yang berpelukan sama anaknya, anaknya yang perempuan,” jelasnya.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi, Aceng Solahuddin mengatakan kebakaran ‘maut’ itu diduga akibat korsleting listrik.
“Korsleting listrik dan menyebabkan api membesar serta membakar sebagian bangunan,” kata Aceng, dalam keterangannya, Rabu (3/7).
Kompol Suroto mengatakan api berasal dari bagian gudang. Api lantas menyulut menyambar ke bangunan lain dan menewaskan lima orang.
“Dugaan pertama korsleting arus pendek. Api dari dalam yang tumpukan gudang itu, kabel-kabel itu,” tuturnya.
Gudang distributor perabot tersebut diketahui memiliki lima orang karyawan. Beruntung, para karyawan selamat dari peristiwa kebakaran maut tersebut.
“Ada karyawan lima orang selamat semua, karena beda ruangan disekat tembok,” kata Kompol Suroto.
Suroto menjelaskan bangunan tersebut memanjang ke belakang. Para karyawan ini tinggal di bangunan samping yang terpisah tembok.
“Itu rumahnya manjang ke belakang, karyawan di bangunan sampingnya. Karyawan lihat ada api mencoba menjebol tembok,” jelasnya.
Namun, upaya penyelamatan karyawan ini tidak berhasil. Mereka akhirnya keluar karena sudah terkepung asap.
“Karyawan juga terjebak api. Karyawan berusaha menjebol tembok, dia kejebak asap juga akhirnya karyawan keluar menyelamatkan diri,” jelasnya.
Seorang warga bernama Eka (36) mengungkap kesaksiannya saat kebakaran melanda rumah sekaligus gudang distributor perabot di Jatiasih, Kota Bekasi. Kebakaran itu menewaskan lima orang sekeluarga.
Eka, yang tinggal di depan rumah korban di Jalan Tugu RT 2 RW 8 Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi, sekitar pukul 07.00 WIB mendengar teriakan anak-anak kecil.
“Tadi itu jam 07.00 kira-kira, saya dengar suara anak kecil pada teriak ‘api’, saya pikir bercanda,” kata Eka kepada wartawan di lokasi, Rabu (3/7).
Eka kemudian keluar dari rumahnya. Saat melihat keluar, ternyata api berkobar sudah melalap rumah tetangga persis di depannya.
Eka lalu menggedor pagar rumah tetangganya itu. Seketika itu, Eka mendengar teriakan minta tolong.
“Saya denger suara si Mbak (istri) dia teriak ‘api, api, tolong’. Makanya saya gedor-gedor itu pagernya, saya sampai dimarahin karena apinya sudah besar, udah enggak boleh masuk ternyata apinya memang udah besar banget,” bebernya.
Pagar Meleleh
Api dari sisi kiri rumahnya menjalar ke mana-mana. Eka tak bisa melihat ke dalam rumah karena pagar rumah juga tinggi.
“Sebenarnya awalnya enggak besar, cuman karena plastik, sapu lidi itu benar-benar langsung besar, pagernya meleleh,” ucapnya.
Tak lama setelah itu, Eka dan warga lainnya juga mencoba membangunkan karyawan korban yang ada di bangunan sebelahnya. Beruntung, lima karyawan itu selamat.
“Karyawan di sana (kanan), saat saya gedor-gedor belum keluar. Enggak lama kemudian satu karyawan keluar saya kasih tau ada api,” ujarnya.
Eka tidak tahu lagi apa yang terjadi setelahnya. Sebab, dia juga ikut mengungsi menyelamatkan anak-anaknya karena khawatir api membesar.
“Saya enggak tahu lagi itu. Karena saya nyelamatin anak-anak juga ngungsiin anak-anak,” tuturnya.
Petugas gabungan dari BPBD, PMI dan relawan mengangkat sesosok jasad ketika terjadi kebakaran gudang toko perabotan rumah tangga di Jalan Tugu, Jati Kramat, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024). (detik)