seputar – Sidimpuan | Akibat tuntutan untuk memindahkan makam pasien covid-19 tak dipenuhi, ratusan warga Kelurahan Aek Tampang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan memblokir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) tepatnya Jalan Imam Bonjol.
Warga menutup jalan sejak Minggu tengah malam hingga hingga Senin (24/5/2021) pukul 03.00 WIB.
Pantauan wartawan, warga memblokade dengan berkumpul di jalan tersebut serta menutup jalan dengan meja. Akibatnya, Jalinsum di pusat kota ini (Aek Tampang) pun lumpuh total.
Aksi itu merupakan lanjutan dari protes warga sejak Sabtu (22/5) malam. Penguburan pasien korban Covid-19 di pemakaman umum belakang rumah mereka jadi soalnya.
Warga yang protes bahkan sempat menggali kuburan sebagai bentuk desakan kepada Satuan Tugas untuk segera memindahkan kuburan tersebut tak kunjung dipenuhi.
Salah seorang warga Aek Tampang, BS mengatakan, pihaknya berharap pemerintah segera merelokasi pekuburan tersebut.
“Permintaan kami sederhana dan tidak muluk-muluk, soalnya kami wajar kami keberatan. Selain itu, Satgas covid tak memberi kabar akan ada penguburan jenazah korban Covid di lingkungan kami,” kata BS.
Sementara itu, Wakapolres Padangsidimpuan, Kompol Syahril mengatakan, pemblokiran Jalinsum tersebut dilakukan warga sejak tengah malam. “Ya, sejak pukul 00.00 WIB sudah di sini,” kata Kompol Syahril.
Wali Kota Bersikeras
Sebelumnya, Wali Kota Padangsidimpuan, Irsan Efendi Nasution kepada media mengungkap pihaknya bersikeras pemakaman sudah sesuai prosedur penanganan protokol Covid-19.
“Karena pemakaman saudara kita yang meninggal dunia karena Covid-19 itu saya pastikan sudah mengkuti sesuai ketentuan. Kita sudah hitung risikonya, akibatnya dan seterusnya. Percaya kepada satuan tugas. Kita bekerja keras untuk mengendalikan dan menangani seluruh permasalahan Covid di Padangsidimpuan,” tegas Irsan Efendi Nasution yang juga mantan anggota DPRD Kota Padangsidimpuan tersebut.
Jalan Lintas Sumatera Utara tersebut akhirnya bisa dilintasi pada pukul 03.00 WIB setelah aparat keamanan turun ke lokasi. Warga pun membubarkan diri. Namun aksi berikutnya masih akan terjadi hingga tuntutan warga dipenuhi.(digtara)