seputar-Medan | Tokoh pemuda Sibolangit, Leo Bastari Bukit SSos meminta Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) segera turun tangan mengatasi bencana alam tanah longsor di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, khususnya di Desa Buluh Awar dan Desa Kinangkung.
Permintaan itu dia sampaikan menyikapi beberapa peristiwa bencana tanah longsor di wilayah Kecamatan Sibolangit dalam kurun sebulan waktu sebulan terakhir yang telah menelan korban jiwa dan menimbulkan banyak kerugian bagi masyarakat.
Ia mencontohkan seperti bencana tanah longsor pada tanggal 22 Oktober 2021 malam, yang terjadi di Jalan Djamin Ginting Km 36 (tikungan PDAM Tirtanadi), Desa Sibolangit, menelan korban jiwa sebanyak dua orang dan tiga orang lainnya luka-luka.
“Bencana alam di tikungan PDAM Tirtanadi ini, saya apresiasi Pemerintah Kecamatan Sibolangit, BPBD, TNI/Polri, karena dalam sehari langsung selesai membersihkan areal longsor,” katanya kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Senin (15/11/2021).
Kemudian, tanah longsor yang terjadi di Dusun III Tangguren, Desa Kinangkung, pada Kamis (11/11/2021) sekitar pukul 23.00 WIB, mengakibatkan seorang warga meninggal dunia karena tertimbun material longsor, seorang menderita luka, serta 15 rumah dan satu rumah ibadah rusak tertimbun longsor.
“Bencana alam kembali terjadi pada tanggal 12 November, badan jalan di Dusun 3, Desa Buluh Awar mulai amblas dan tepat tanggal 13 November, jalan itu putus dengan panjang 80 meter serta kedalaman 25 meter,” ujar pemuda asal Desa Buluh Awar ini.
Selain badan jalan yang putus dan longsor, lanjutnya, satu unit rumah di Dusun 2, Desa Buluh Awar, milik warga bernama Kariadi Tarigan juga ikut ambles hingga rata dengan tanah. Beruntung dalam peristiwa ini tidak ada menelan korban jiwa.
Ia berharap, akses jalan yang putus di Desa Buluh Awar dapat segera diatasi pemerintah dengan membuat jalan alternatif. Apabila jalan alternatif tersebut tidak segera dibangun, maka mata pencarian masyarakat dan kegiatan wisata rohani di desa tersebut akan terganggu.
Ia menyebutkan mata pencarian masyarakat Desa Buluh Awar adalah dari pertanian, membuat gula merah, menjual nira, dan hasil bumi lainnya.
“Apalagi saat ini di Desa Buluh Awar sedang ada pembangunan Gedung KA-KR. Bisa-bisa pengerjaan pembangunan gedungnya terkendala karena akses jalan putus.” ungkapnya.
Oleh sebab itu, ia meminta Pemprov Sumut segera turun tangan membantu Pemkab Deli Serdang menyelesaikan peristiwa bencana alam yang terjadi di Desa Kinangkung dan Desa Buluh Awar, Kecamatan Sibolangit.
“Sebab, kedua desa ini jaraknya tidak jauh,” ujarnya. (YN)