seputar-Medan | Kabupaten Deli Serdang menjadi satu-satunya daerah di Sumut yang bisa turun level risiko penyebaran Covid-19 dari level 3 menjadi level 1.
Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan dalam rapat terbatas dengan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Jumat (17/9/2021) lalu menyebut penurunan status level Kabupaten Deli Serdang itu adalah berdasarkan assessment situasi Covid-19 per 14 September 2021.
Hal ini dibenarkan Humas atau Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Deli Serdang, Miska Gewasari.
“Benar. Dari statemen Bapak Bupati (Ashari Tambunan), dijelaskan berdasarkan asesmen situasi kabupaten per 14 September 2021 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kabupaten Deli Serdang dinyatakan menjadi satu-satunya kabupaten di Sumut yang ditetapkan berada pada Level 1,” ungkap Kadis Kominfo Deli Serdang ini, dikutip Minggu (19/9/2021)
Miska menambahkan, Bupati mengapresiasi semua pihak, baik Satgas Covid-19 Kecamatan, Desa dan Kelurahan, para tenaga kesehatan (nakes), TNI/Polri dan seluruh elemen masyarakat yang sudah bahu membahu melakukan pencegahan dan penyebaran serta pengendalian Covid-19 tersebut.
“Semoga kondisi ini bisa kita pertahankan seperti himbauan Bupati” ujarnya.
Miska juga mengimbau agar semua media ikut berperan aktif dalam mengabarkan situasi tersebut, memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat serta tidak menyebarkan informasi hoaks atau tidak benar.
“Agar masyarakat tidak bingung dan semakin memahami pentingnya prokes, pentingnya vaksin sebagai upaya utama dalam memutus penyebaran Covid-19,” imbaunya.
Dikatakan, kondisi level 1 ini harus didukung dan diperkuat dengan komitmen bersama untuk bisa mempertahankannya.
“Di hulu, peran pemerintah melakukan vaksin, testing, dan tracing, peran masyarakat patuh prokes. Di hilir, peran pemerintah treatmen, berupaya untuk menyiapkan fasilitas layanan rumah sakit (RS) rujukan, peran masyarakat melakukan isolasi sesuai standar operasional prosedur (SOP). Dengan begitu, Insya Allah keadaan ini akan bisa kita pertahankan. Harus bersama-sama, masyarakat dan pemerintah,” sebut Miska.
Miska membenarkan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan Kabupaten Deli Serdang dalam penanganan Covid 19.
“Iya. Jadi, Kementerian Kesehatan setiap hari melakukan asesemen terhadap upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam penanganan Covid-19 menggunakan dua indikator, yaitu Transmisi Komunitas dan Kapasitas Respon,” jawabnya.
Transmisi Komunitas itu, jelas Miska, menggambarkan tiga kondisi. Pertama kasus konfirmasi. Di mana kasus konfirmasi baru di Kabupaten Deli Serdang, terus menurun.
“Artinya, positivity rate kita terus menurun smpai di angka 3,7 persen, jumlah pasien yang rawat inap menurun, dan angka kematian juga menurun, yaitu 0,03 persen. Sedangkan untuk indikator Kapasitas Respon, digambarkan dengan 3 kondisi. Pertama testing, di mana kondisi testing kita saat ini rata-rata 7.000/minggu. Kedua, tracing. Di mana kita mampu melakukan tracing rasio 17,9 untuk setiap kontak erat, dan treatmen, di mana kondisi keterpakaian tempat tidur (BOR) kita saat ini hanya terpakai 16 persen dari yang disediakan,” pungkasnya. (kbrn)