seputar – Sergai | Sejumlah Pengurus Yayasan Sosial Angsapura (Yasora) Medan dipimpin Ketua Umum Drs Ronald Tok, Kamis (02/11/2023) menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Dewi Kwan Im di Vihara Dewi Kwan Im Jalan Menang, Desa Pantai Cermin Kiri, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) Sumatera Utara.
Rombongan Pengurus Angsapura yang juga melibatkan Sekretaris Umum (Sekum) Dr Leo Mery MKes, Kepala Bidang (Kabid) Pelaksana Organisasi Rustam Phanato, Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Robinson Tok, Ketua Membidangi Olahraga dan Pemuda Yansen Wijaya, Kepala Bidang Olahraga dan Pemuda Loli Ankay, Ketua Membidangi Sosial Iskandar Budiman, Wakabid dan Anggota Membidangi Sosial Rico dan Jandi Salim, Ketua Membidangi Taman Damai Sejahtera (TDS) Ery Salim, Kabid Keagamaan Sie Kioh, Kabid Teknik dan Umum Sukir, Wakabid Bak Hing dan Ismanto King serta Anggota Bendahara Cumi Wati tersebut disambut Panitia Pembangunan Penambahan Vihara Dewi Kwan Im, di antaranya Ketua Cundoro dan Toni, Sekretaris Tjun Lian, Bendahara Herman dan Suhatman.
Selain Pengurus Yayasan Sosial Angsapura Medan, Peringatan HUT Dewi Kwan Im tersebut juga turut dihadiri Tokoh Pemuda Kedai Durian Acai yang akrab disapa Rudy, perwakilan Umat Budha asal Kota Medan, Tebing Tinggi, Sei Rampah, Pantai Cermin dan sekitarnya serta warga masyarakat Tionghoa dari Perbaungan. Bahkan perwakilan warga masyarakat Tionghoa asal luar Pulau Sumatera, seperti Jakarta dan Kalimantan juga turut hadir.
Dalam peringatan HUT Dewi Kwan Im tersebut, para undangan dan pengunjung serta warga masyarakat Tionghoa yang berasal dari berbagai daerah itu, melakukan ritual sembahyang di luar dan di dalam vihara. Mereka juga dilengkapi dengan alat sembahyang berupa hio kecil serta alat sembahyang lainnya.
Ketum Yayasan Sosial Angsapura Drs Ronald Tok usai menjalani ritual sembahyang menjelaskan, dia bersama sejumlah Pengurus Angsapura Medan lainnya mendapat undangan dari pihak Vihara Dewi Kwan Im untuk ikut menghadiri peringatan HUT Dewi Kwan Im di vihara yang berdekatan dengan Vihara Angsapura di kawasan Jalan Menang tersebut.
“Saya baru tahu ternyata Vihara Dewi Kwan Im di Kawasan Pantai Cermin ini sudah berusia di atas 2 abad. Memang sudah sewajarnya dilakukan pembangunan vihara tambahan, mengingat jumlah pengunjungnya terus bertambah. Dalam kesempatan ini, Angsapura juga turut memberikan partisipasi untuk biaya pembangunan penambahan vihara tersebut. Semoga partisipasi itu dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ujar Ronald Tok.
Di tempat yang sama, Toni Ketua Panitia Pembangunan Penambahan Vihara Dewi Kwan Im menjelaskan, pembangunan penambahan Vihara Dewi Kwan Im telah dimulai yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) RI Prof DR Yasonna Hamonangan Laoly SH Msc Phd beberapa waktu lalu. Dan ini menjadi bukti bahwa semua pihak mendukung toleransi dan kerukunan umat beragama di Sumatera Utara khususnya Sergai.
“Tentu kami sangat berterima kasih kepada pemerintah maupun masyarakat khususnya Pantai Cermin yang memiliki empati dalam menjaga toleransi dan kerukunan umat beragama terbukti sejak ratusan tahun Vihara Dewi Kwan Im berada di tempat ini tidak pernah terjadi hal hal negatif yang membuat perpecahan diantara umat beragama,” ujar Toni.
Dalam kesempatan itu, Toni mengisahkan, bahwa awal mula pembangunan Vihara Dewi Kwan Im ini berkat ide ide sahabatnya. Melalui ceritanya yang mendapat wahyu dari Tuhan kemudian berkomunikasi dengan teman teman dan akhirnya niat itu dikabulkan.
“Mimpi saya yang mendapat wahyu dari Tuhan, saya ceritakan kepada teman-teman. Hingga akhirnya kami bergotong royong membangun Vihara Dewi Kwan Im lebih besar lagi,” sebut Toni.
Toni menambahkan, keinginannya untuk membangun dan membesarkan Vihara Dewi Kwan Im diakuinya sebagai panggilan Tuhan lewat wahyu yang diterimanya berturut- turut selama tiga kali. Dan ini menjadi hikmah buat dirinya sehingga dirinya berkeinginan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan lebih intens lagi.
“Vihara Dewi Kwan Im ini sudah cukup lama berada di Kecamatan Pantai Cermin. Bahkan vihara ini adalah vihara kedua tertua di Indonesia. Dan menurut sejarah diceritakan para orang tua dahulunya etnis Tionghoa masuk ke Kecamatan Pantai Cermin lewat jalur laut, kemudian tinggal dan menetap ratusan tahun dan ini dibuktikan dengan berdirinya Vihara Dewi Kwan Im ini persis di sebelah sungai menuju alur pantai. Dan inilah saatnya kita berpatisipasi buat Uma panggilan lain Dewi Kwan Im, agar penambahan pembangunan Vihara Dewi Kwan Im cepat selesai dan bisa dimanfaatkan lebih banyak lagi pengunjung dan masyarakat Tionghoa datang untuk beribadah,” tutup Toni.
Peringatan HUT Dewi Kwan Im itu ditutup dengan mengunjungi Vihara Angsapura yang hanya berjarak 8 meter dari Vihara Dewi Kwan Im serta makan siang bersama di Pondok Permai, Pantai Cermin. (RIL)