seputar-Asahan | Jembatan penghubung antardesa di Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, putus diterjang arus deras luapan air Sungai Ambalutu setelah hujan lebat mengguyur wilayah itu.
Jembatan yang menghubungkan Desa Sei Kopas dan Desa Sei Nadoras itu putus pada Rabu (14/7/2021) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Akibatnya, akses warga yang selama ini memanfaatkan jembatan itu untuk bepergian menjadi terganggu. Warga bahkan harus menempuh jalan memutar yang jaraknya 10 kali lipat lebih jauh untuk mencapai kota kecamatan.
Dikutip dari IDN Times, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Asahan Khaidir Sinaga mengatakan, pondasi jembatan tersebut sudah mulai terkena abrasi sejak tahun lalu. Sehingga ketika arus sungai deras, abrasi bertambah.
“Sebetulnya dari tahun lalu sudah mulai diperbaiki. Tapi karena hujan beberapa hari ini sangat deras, terjadi abrasi pada pondasi jembatan. Sehingga rubuh dan hanyut terbawa air,” ujar Khaidir, Kamis (15/7/2021) malam.
Biasanya, jembatan tersebut dilintasi oleh warga dan mobil pembawa hasil perkebunan. Kata Khaidir, memang jembatan yang putus bukan hanya akses satu-satunya sebagai penghubung antardesa. Warga masih bisa memanfaatkan akses lainnya melintasi afdeiling V PTPN IV. Meskipun harus menempuh jarak yang lebih jauh.
“Memang itu bukan akses utama. Itu memang menghubungkan desa. Itu untuk mengangkut hasil perkebunan,” ujarnya.
Untuk sementara, BPBD Asahan sudah berkoordinasi dengan instansi terkait. Mereka akan melakukan penanganan darurat.
Dalam kejadian putusnya jembatan itu, tidak ada korban jiwa atau pun luka.
Sejauh ini, pantauan mereka, sejumlah titik banjir berangsur surut. Namun Khaidir tetap mengimbau supaya warga tetap waspada.
“Air dari Hulu masih tinggi. Sehingga arus masih deras. Kita mewaspadai hujan dari hulu. Dari Simalungun dan Toba,” pungkasnya. (idntimes/gus)