seputar – Medan | Puluhan warga eks kusta Huta Simalem, Desa Sintong Marnipi, Kecamatan Laguboti, menggeruduk Kantor Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, Jalan Sampul, Medan, Senin (15/2/2021). Mereka berunjuk rasa di sana.
Warga di bawah binaan UPT Pelayanan Sosial Eks Kusta Lau Simomo – Huta Simalem Dinas Sosial Sumut itu kesal karena ditelantarkan selama ini. Sehingga mereka kembali mendatangi Dinas Sosial Sumut untuk menuntut perhatian kepala dinas dan Kepala UPT.
Sebelumnya, sudah dua kali mereka mendatangi dinas sosial. Karena tak juga ada respons, mereka pun kembali berunjuk rasa. Tidak hanya kepala keluarga, tetapi para istri dan anak juga ikut berunjuk rasa. Mereka jauh-jauh datang dari Huta Simalem dengan menyewa bus.
Tokoh masyarakat, Syamsul mengatakan, perjanjian dengan Dinas Sosial sewaktu peralihan dari Dinas Kesehatan tahun 2014, warga eks kusta mau dibina. “Tapi alhamdulillah kenyataannya di lapangan kami dibinasakan,” kata Syamsul.
Kepada warga eks kusta, kata Syamsul, tidak ada perhatian, pembinaan maupun pengawasan dari Dinas Sosial, khususnya dari UPT Pelayanan Sosial Eks Kusta Lau Simomo – Huta Simalem. Sehingga warga sudah tak sabar lagi. “Hidup kami susah, nasib kami tidak jelas,” kata Syamsul.
Ia mengatakan warga sekitar pun mengucilkan warga eks kusta di semua hal. Itu semua karena warga binaan terpuruk, tidak berdaya saing dan karena hidup mereka tak layak.
Warga eks kusta, Ustaz Henri Hasibuan, mengungkapkan untuk bantuan makan dan minum kerap datang terlambat. “Warga cari belanja dulu, baru beras datang, udah gitu bantuan yang datang tak jelas,” kata Henri.
Pembinaan, juga tak mereka dapatkan dari ASN Dinas Sosial Sumut yang bertugas di sana. “Mereka tak pernah dampingi kami, paling kalau datang bantuan, baru mereka nongol,” ujarnya.
Selain itu, kesehatan warga binaan juga tak diperhatikan. Bahkan fasilitas BPJS juga tak didapatkan. Begitu juga soal tempat, menurut Henry tak layak atau kumuh.
“Intinya kami tak mendapat perhatian, ditelantarkan. Sehingga kami datang kemari meminta kejelasan. Ini tak adil, tak manusiawi,” kata Henri lagi.
Sayangnya, Kadis Sosial, Razali, tak berada di tempat. Oleh Kabag Umum, Fauziah, didampingi Kasubbag Umun, Nasrin, yang menerima pengunjuk rasa, Razali sedang rapat di Rumah Dinas Gubernur.
Warga eks kusta menuntut minimal Kepala UPT Pelayanan Sosial Eks Kusta Lau Simomo – Huta Simalem, Herman Sitorus, harus hadir. Namun tidak bisa hadir karena sedang berada di Kantor UPT di Kabanjahe.
Warga eks kusta tak puas. Mereka memilih menunggu kehadiran kepala dinas maupun Kepala UPT, dan mengancam akan berunjuk rasa ke kantor Gubernur Sumut jika kedua pejabat itu tidak hadir menemui mereka.(medanbisnisdaily)