seputar – Samosir | Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) gelar lomba story telling yang diikuti para pelajar dari 35 SMP se-Kabupaten Samosir.
Kepala Dinas (Disdikpora Jhonson Gultom mengatakan, program story telling ini, diawali pada tahun 2023 ini, kemudian akan berturut-turut hingga 2024 dan tahun 2025. Dengan pelbagai perlombaan, antara lain Aksara Batak, Peradaban Suku Batak dan Story Telling.
“Kegiatan ini merupakan kali pertama dilaksanakan di daerah ini. Dari kabupaten/kota di kawasan Danau Toba, hanya daerah ini yang melaksanakan. Kami sangat serius, melakukan perubahan untuk kemajuan pendidikan,” ucap Kadis Disdikpora Samosir, Jhonson Gultom saat membuka perlombaan story telling, Rabu (30/8/2023) di SMPN 1 Pangururan.
Jhonson mengaku, sebelum dirinya dipercaya menjadi Kadis Pendidikan, peringkat Kabupaten Samosir berada di peringkat 17 se-Provinsi Sumatera Utara. Saat ini berada di peringkat 3 se-Sumut. Naiknya peringkat ini, karena berbagai program kegiatan selalu secara continue dilaksanakan, guna mengembangkan mutu pendidikan bagi anak didik.
Kembali kepada perlombaan, Jhonson menjelaskan, output pemenang perlombaan ini 1 sampai 10 nantinya dapat menjadi pemandu wisata di Samosir, karena Samosir kawasan merupakan pariwisata strategis nasional.
Dikatakan, Disdikpora akan menyampaikan data ke Dinas pariwisata untuk menjadi guide (pemandu) wisata cilik.
Karenanya pada perlombaan ini, sambung Jhonson, tim juri akan memberikan penilaian dari dua faktor. Yang pertama memperkenalkan proses alam yang ada di Samosir, bagaimana proses terjadinya alam di Samosir.
Kemudian, lanjutnya, dari segi kultur budaya menceritakan sejarah, Tarombo dan sejarah marga. “Jadi inti dari story telling ini, lomba bahasa inggris, proses sejarah budaya kultur itu yang menjadi poin utama,” sebutunya lagi.
Menurut dia, bukan hanya bisa Bahasa Inggris dan menceritakan keluarga dan memperkenalkan diri. Namun, harus bisa menceritakan objek wisata di Samosir ini, karena ada 58 objek wisata di daerah ini.
Pemenang lomba ini akan mendapat sertifikat lulus menjadi guide cilik. Tentu di Kabupaten Samosir akan dibentuk tour guide karena mereka akan menjadi aset.
“Lulus menjadi guide bisa dapat gaji dari pariwisata. Tenaga kerja anak didik, tanpa meninggalkan proses belajar di sekolah. Kami akan mendalami dari sisi anggaran,” ucap Jhonson mengakhiri.
Sebelumnya, Kabid Dikdas selaku Ketua Panitia Hendra Manurung dalam laporannya mengatakan peserta lomba dari 35 sekolah SMP se-Kabupaten Samosir.
Dikatakan, lomba story telling ini bertujuan meningkatkan prestasi peserta didik serta untuk memberikan wadah dan kreasi anak-anak didik.
Menurut dia, hal ini akan melahirkan bibit bibit pemandu wisata di Kabupaten Samosir. Perlombaan ini lebih mengutamakan muatan lokal dan menjadi pemandu wisata dari lulusan SMP dengan sasaran siswa SMP kelas 1, 2, dan 3.
“Tema perlombaan ‘Kearifan Lokal Menembus Dunia’ dengan dewan juri independen atau guru SMA untuk memberi penilaian hasil maksimal,” beber Hendra. (hot)