seputar-Dairi | Dua kali kunjungan Menteri Kabinet Indonesia Maju ke Kabupaten Dairi dalam kurun waktu dua pekan terakhir. Pertama, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Kedua, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Namun belum ada alokasi dan plotting proyek pemerintah pusat untuk kabupaten itu.
Hal itu diakui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Dairi Rahmatsyah Munthe menjawab pertanyaan wartawan di ruang kerjanya, Senin (22/2/2021).
Ditanya apakah dalam kunjungan kedua Menteri tidak ada mengungkapkan atau menjanjikan akan membangun sesuatu? Rahmat menyebut tidak ada.
“Belum, belum ada plotting proyek, tetapi Pak Bupati telah mengajukan proposal, mudah-mudahan direalisasi,” kata Rahmat.
Diterangkan, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu menyampaikan usulan pembangunan senilai Rp131 miliar. Proposal disampaikan ke tangan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan pada kunjungan tertanggal 13 Februari 2021 lalu.
Proposal serupa juga disampaikan kepada Menteri Parawisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, yang berkunjung Jumat dan Sabtu pekan lalu.
Proposal yang diajukan diantaranya untuk peningkatan kualitas 35 unit Rumah Adat/Rumah Gorga di Kecamatan Silahisabungan dengan nilai ajuan Rp17,5 miliar, normalisasi dan penataan Sungai Aek Sibola Huta dan Aek Soksok, Kecamatan Silahisabungan sepanjang 7 kilometer dengan nilai ajuan Rp15 miliar.
Selanjutnya, pembangunan dan penyediaan Irigasi Pertanian Bawang untuk 5 hamparan senilai Rp15 miliar, Pembangunan dan Pelebaran Jalan sepanjang 12 kilometer dari simpang Lae Pondom menuju Silalahi senilai Rp36 miliar, Pembangunan Menara Pandang Silahisabungan senilai Rp12,5 miliar dan Pembangunan Ekowisata Resor Rumah Tanggal di Desa Silalahi III di atas lahan 13,244 hektare dengan nilai usulan Rp35 miliar.
“Itu semua masih ajuan, mudah-mudahan direalisasi,” ulang Rahmat.
Ditanya dampak langsung dari kunjungan Menteri untuk Kabupaten Dairi, Rahmatsyah menyebut bahwa potensi Danau Toba di Dairi telah terekspos luar biasa.
“Selama ini, Danau Toba cenderung dikenal di Samosir dan Parapat, tetapi melalui acara kemarin perhatian banyak orang tertuju ke Silalahi, terlebih followers Pak Sandiaga Uno di Medsos yang sangat banyak, jadi promosinya sangat tinggi dan kencang,” sebut Rahmat.
Keuntungan lain, kata Rahmatsyah, pada peluncuran ‘Beli Kreatif Danau Toba’ oleh Presiden Joko Widodo, nama Kopi Sidikalang kian naik. Apalagi Jokowi secara khusus menekankan Kopi Sidikalang sudah kesohor dan pada event tersebut Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate membeli Kopi Sidikalang senilai Rp100 juta, demikian halnya dengan Sandiaga Uno.
Ditanya total anggaran daerah untuk penyambutan dan gelar acara, Rahmatsyah tidak merinci. Banyak SKPD yang terlibat dan mengambil bagian masing-masing. Mereka yang tahu jumlah anggaran yang digunakan, sebutnya.
Sebelumnya, Sabtu (20/2/2021) di Kampung Ulos Desa Silalahi I, 3 orang penenun yang diwawancarai wartawan mengatakan, Sandiaga tidak belanja hasil kerajinan mereka.
“Di sini cuma bicara sebentar dan foto-foto,” sebut ketiganya. (Golan)