seputar – Langkat | Curah hujan yang tinggi semalaman, Sabtu (24/10/2020) sore hingga Minggu (25/10/2020) dini hari di wilayah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara mengakibatkan sejumlah Kecamatan di Langkat Teluk Haru dilanda banjir.
Ketinggian air mencapai 1 meter yang menggenangi pemukiman, perkantoran, sarana ibadah dan Jalinsum di kecamatan Gebang dan Kecamatan Besitang, Langkat.
Di Kecamatan Gebang, khususnya banjir melanda pemukiman di Kelurahan Pekan Gebang dengan membawa lumpur kuning dari erosi pemangkasan perbukitan/galian C tanpa izin dari pemerintah. Banjir juga melanda Desa Paluh Manis.
“Sejak tahun 2017, bukit yang ada di sepanjang Kelurahan Pekan Gebang dipangkas/dikerok bakcho untuk tanah timbun pembuatan batu bata dan penimbunan bangunan rel kereta api, tapi galian C itu gak ada izinnya. Dampaknya, selama tiga tahun terakhir ini, banjir lumpur kuning masuk kedalam rumah kami, meski pintu-pintu rumah sudah disekat dengan tembok, tapi parit bertumpatan karena dipenuhi lumpur, jadi bajir semakin tinggi,” sebut Hamidah, Selamat, dan Jemi, warga Kelurahan Pekan Gebang.
Di Kecamatan Brandan Barat, banjir terjadi di Kelurahan Tangkahan Durian menggenangi pemukiman.
“Banjir disebabkan curah hujan yang tinggi, 4 lingkungan di Kelurahan Tangkahan Durian terendam banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter. Banjir juga merendam Masjid dan Kantor Urusan Agama Brandan Barat. Keadaan diperparah dengan kondisi gorong-gorong pembuangan air kelaut yang tidak berfungsi dengan baik, lokasinya tepat berada di bawah jalan raya (Jalinsum), menyebabkan air naik kepemukiman warga dan menyeberangi jalanan,” kata Deni Lestiawati Lubis, Lurah Tangkahan Dirian.
Di Kecamatan Besitang banjir terparah melanda Lingkungan III Sedapan, Kelurahan Pekan Besitang, Kampung Lalang dan Kampung Lama sejak Minggu dini hari hingga siang. Banjir terus meluas melanda kantor Koramil Besitang, kantor Kelurahan, sekolahan, pemukiman dan Jalinsum.(medanbisnisdaily)