Seputar-Dairi │ Laporan epidemiologi berupa data harian kontak erat, suspek, dan terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah layanan Puskesmas Tanjung Beringin, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara amburadul hingga mengundang protes dan kemarahan warga.
Yuni Selfrida Nahampun, seorang warga asal Tanjung Beringin yang sudah menetap di Medan, dalam postingannya di akun Facebooknya mengungkap kekesalannya lantaran namanya terdaftar dalam data dimaksud.
Bukan saja dirinya, tetapi juga adik-adiknya yang telah lama merantau. Dia menyebut, data yang tersaji merupakan data palsu.
“Saya sendiri, adik saya, dan bahkan banyak nama yang tertera sudah lama merantau tetapi dimasukkan dalam daftar nama yang terpapar di Dairi,” tulis Yuni dan mempertanyakan nurani dokter di Puskesmas Tanjung Beringin, Kamis (3/6/2021).
Saat dikonfirmasi melalui aplikasi messenger, kepada wartawan Yuni menyebut dirinya sangat sehat. Namun tiba-tiba namanya dan nama anggota keluarganya dicantumkan dalam data sebagai orang yang kontak erat.
“Saya pribadi dan adik perempuan tinggal di Medan, adik laki-laki saya di Jakarta, sudah 2 tahun tidak pulang kampung, tapi nama kami masuk dalam daftar kontak erat. Ini tidak masuk akal,” tulis Yuni dalam messengernya.
Melalui sambungan telepon, Kepala Desa Tanjung Beringin Singanui Silalahi mengaku mendapat banyak telepon bernada keberatan dari warga. Pasalnya, beberapa penduduk dimasukkan dalam data Covid padahal mereka dalam keadaan sehat.
Disebutkan, pekan lalu perangkat desa diikutkan melakukan tracing setelah 4 warga dinyatakan terinfeksi Covid. Tetapi, nama yang kemudian masuk dalam data tidak pernah di-tracing. Bahkan beberapa orang diantaranya sudah lama merantau.
“Warga marah dan resah,” tandas Singanui.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua DPRD Dairi Halvensius Tondang yang berdomisi di Tanjung Beringin.
“Saya kenal Yuni, dia sudah lama merantau, sehingga tidak logis dimasukkan dalam data Covid di Puskesmas Tanjung Beringin,” kata Halvensius.
Warga yang resah kemudian mendatangi Puskesmas. Di sana warga menyampaikan keberatan dan meminta klarifikasi dari pihak Puskesmas. (golan)