seputar – Labusel | Bupati Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatera Utara (Sumut), Edimin dan Wakil Bupati (Wabup) Labusel Ahmad Padli Tanjung membatalkan rencana pembelian mobil dinas (mobdin) baru senilai Rp 2,5 miliar. Keduanya kompak memilih mobil dinas baru yang haranya Rp 500 jutaan.
“Kita dimana-mana pemerintah kita defisit. Kita cerita tidak ada duit, masak kita beli mobil sampai Rp 1,78 miliar kan nggak mungkin, nggak etislah,” kata Edimin, kepada wartawan, Senin (11/10/2021).
Edimin mengatakan pengadaan mobil seharga Rp 1,7 miliar itu dibatalkan. Diganti dengan pengadaan baru yang nilainya kurang dari dari sepertiganya.
“Yang lama itu kan dianggarkan untuk beli (Toyota) Prado. Itu kita batalkan, kita ganti dengan (Toyota) Innova. Harganya sekitar Rp 520 Juta,” ucapnya.
Dia menjelaskan awalnya pembelian mobil dinas tersebut dianggarkan sebesar Rp 1,4 miliar dalam APBD 2021, yang disusun oleh pemerintahan pupati sebelumnya. Sesaat setelah Edimin dilantik harga mobil rupanya mengalami kenaikan sebesar Rp 380 Juta.
Karena itu, Kepala Bagian (Kabag) Umum Setdakab Labusel melapor kepada Edimin meminta agar tender mobil ini ditunda dan pengadaannya dimasukkan kedalam Perubahan APBD 2021. Mendengar laporan itu, Edimin yang sebelumnya belum mengetahui rencana ini, langsung meminta agar pengadaanya dibatalkan dan diganti dengan mobil yang lebih murah.
“Beberapa saat setelah dilantik, datang Kabag Umum memberitahu ke saya tentang rencana pembelian ini. Ceritalah dia kondisi keuangan saat ini bagaimana dan bilang kalau dimasukkan saja nanti ke perubahan APBD. Sebelumnya kalau nggak melapor dia, saya nggak tahu ini. Setelah dia cerita saya bilang batalkan dan ganti yang lebih murah saja,” ujarnya.
Langkah Edimin ternyata mendapat dukungan dari Wabup Labusel Ahmad Padli Tanjung. Ahmad Padli juga meminta agar mobilnya yang semula senilai Rp 730 juta, diganti dengan mobil yang nilainya tak lebih dari Rp 500 juta.
“Saat saya bilang batalkan dan ganti Innova, Pak Sekda bilang ‘nggak mungkinlah pak, masa mobil bupati Innova, wakilnya Pajero’ kata Sekda,” ungkap Edimin.
“Mendengar itu, wakil bupati pun langsung ngomong, ‘Bang kalau abang ganti mobil, aku pun ganti lah. Kita ganti ajalah Innova’ katanya. Ya udah akhirnya sama-sama pakai Innova lah kami,” tambahnya.
Dibatalkannya anggaran pembelian mobil dinas baru Bupati dan Wabup itu, pemerintah Kabupaten Labusel menghemat pengeluaran sebesar Rp 1,5 M. Rencananya, uang tersebut akan dialihkan ke sektor lain yang lebih membutuhkan.
“Nanti kita lihat sektor apa yang paling penting, yang bisa segera dirasakan masyarakat manfaatnya. Ke situ kita alihkan selisih anggaran ini,” pungkas Edimin.(detik)