seputar-Medan | Gempa bumi mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) M 5,8 hingga menewaskan satu orang warga serta 872 rumah dan 26 kantor rusak. BMKG mencatat, sejauh ini ada 96 kejadian gempa susulan.
“Rekap kejadian gempa bumi susulan Tapanuli Utara M 5,8. Per tanggal 02 Oktober 2022 pukul 10:00 WIB jumlah gempa bumi susulan adalah 96 kejadian,” kata Petugas On Duty BMKG Medan, Rini Kumalasari Purba, Minggu (2/10/2022).
Rini menyebutkan jumlah gempa bumi susulan dirasakan adalah 8 kejadian. Dari total gempa bumi susulan itu, yang paling besar M 5,3.
“(Magnitudo) 5,3,” ujar Rini.
Untuk diketahui, gempa bumi tektonik magnitudo (M) 5,8 Sabtu dini hari mengakibatkan 872 rumah di Tapanuli Utara rusak. Selain itu, ada satu warga juga dilaporkan meninggal dunia dan 26 orang luka-luka akibat gempa bumi tersebut.
“Berdasarkan laporan data kerusakan yang kita terima, ada 872 unit rumah penduduk rusak ringan dan berat, 60 unit rumah ibadah, dan 22 ruas jalan,” ujar Sekretaris BPBD Sumut, Indra Sahat Hottua Simaremare, dilansir detikNews dari Antara, Minggu (2/10/2022).
Bukan hanya itu ada beberapa fasilitas umum yang juga rusak akibat terkena gempa yakni 7 fasilitas pendidikan, dua unit fasilitas kesehatan, 26 unit kantor pemerintahan, tiga unit kantor swasta, 31 saluran irigasi, sembilan unit tembok penahan tanah, tiga unit tiang PLN, dua unit LPJU, dan sembilan unit fasilitas air bersih, juga mengalami kerusakan akibat guncangan gempa tersebut
“Juga ada satu orang korban meninggal dunia dan sebanyak 26 orang mengalami luka-luka akibat gempa bumi ini,” jelasnya.
Listrik di Taput Kembali Normal
Listrik di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) yang sempat padam seharian karena gempa bermagnitudo 6,0 kini sudah kembali normal. Sudah lebih dari 81 Ribu masyarakat yang listriknya padam akibat gempa kini sudah kembali normal.
“Pasca terjadinya gempa kami langsung turun ke lapangan untuk melihat kondisi jaringan dan melakukan perbaikan. Kurang dari 24 jam, pemulihan sudah hampir 100 persen,” ucap Manager ULP Pelayanan Sibolga, Darwin Simanjuntak, Minggu (2/10/2022).
Namun ia juga tidak memungkiri bahwa ada beberapa daerah yang masih belum bisa dilakukan perbaikan. Pasalnya, akses jalan menuju ke lokasi belum bisa untuk dilewati. Dia menyebut jalan yang sulit untuk dilewati tersebut tertutup longsor akibat gempa yang terjadi.
“Ada beberapa daerah yang aksesnya tertutup longsor akibat gempa. Setelah aksesnya bisa dilalui dan dinyatakan aman, kami akan segera memperbaiki jaringan listriknya,” tambah Darwin.
Dalam memperbaiki infrastruktur listrik di Kabupaten Taput pasca gempa, dia menyebut lebih dahulu memprioritaskan untuk unit pelayanan publik dahulu. Seperti rumah sakit, puskesmas, dan rumah ibadah.
Ardyansyah Damanik, warga Kecamatan Tarutung, Kabupaten Taput mengatakan saat ini listrik di daerahnya sudah kembali normal, setelah seharian pasca gempa mati total.
“Sempat lama juga matinya, dari pasca gempa, karena Sabtu sore saja belum hidup, tapi yang terpenting udah hidup lah,” kata Ardi. (detiksumut)