seputar-Sergai | Pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfiz Quran Abdullah Al Busyroni Yayasan Haji Dedi Iskandar Batubara telah rampung sejak mulai dibangun pada 29 September 2021.
Tahun ini, gedung pusat pendidikan Islam yang berdiri megah di Jalan Bedagai, Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) itu mulai menerima santri.
Menurut pendirinya, Dedi Iskandar Batubara yang merupakan Anggota DPD RI, Ponpes Tahfiz Quran Abdullah Al Busyroni dirancang sebagai lembaga tempat mendidik generasi muda untuk memiliki semangat Islam yang kuat.
Kehadiran pondok pesantren ini bertujuan untuk memberikan pendidikan agama Islam dan mengajarkan Alquran kepada santri secara intensif. Pondok pesantren ini juga akan memberikan pendidikan formal kepada santri.
Ponpes Tahfiz Quran Abdullah Al Busyroni memiliki fasilitas yang lengkap seperti masjid, aula kreatifitas, laboratorium bahasa dan kitab, taman praktik berkebun, kolam praktik berternak, asrama permanen, klinik kesehatan, klinik edukasi, perpustakaan, lapangan olahraga, dan lainnya.
“Seluruh fasilitas tersebut telah disiapkan untuk mendukung proses belajar mengajar dan kegiatan santri,” ungkap Dedi, Rabu (15/3/2023).
Dengan dibukanya Ponpes Tahfiz Quran Abdullah Al Busyroni, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan ilmu pengetahuan di kalangan generasi muda Islam Sumatera Utara.
“Khususnya dalam hal peningkatan kualitas pendidikan agama Islam. Selamat atas dibukanya Pondok Pesantren Tahfiz Alquran Abdullah Al Busyroni dan semoga sukses dalam melaksanakan misinya,” terang Dedi yang juga Ketua PW Al Washliyah Sumatera Utara
Sementara itu, Zubaidah Khan selaku Ketua Yayasan, mengungkapkan bahwa pondok pesantren ini akan memfokuskan pada pengajaran tahfiz Alquran.
“Santri akan belajar membaca dan menghafal Alquran dengan metode yang efektif dan efisien. Selain itu, santri juga akan belajar berbagai disiplin ilmu agama seperti fiqih, tafsir, hadits, dan sejarah Islam,” jelasnya.
Program pendidikan di ponpes ini terdiri atas beberapa tingkatan. Mulai dari tahsin atau membaca Alquran dengan baik dan benar hingga tahfiz atau menghafal Alquran secara penuh. “Selain itu, lembaga ini juga menyediakan program pendidikan formal,” jelasnya.
Untuk program pendidikan tahfiz, santri diharapkan mampu menghafal Alquran dengan target 30 juz selama 3 tahun sehingga santri kelak dapat melahirkan para qori internasional.
Sedangkan untuk pendidikan formal ada di kelas tarbiyah. Alumni pendidikan tarbiyah ini bisa melanjut ke jenjang pendidikan umum lainnya.
Khusus bagi santri kelas ta’lim akan lebih banyak belajar kitab-kitab kuning Ahlussunnah waljama’ah Al Washliyah. Pembinaan abad dan akhlaq juga menjadi penekanan penting dalam pendidikan di pesantren ini.
Pondok Pesantren Tahfiz Quran Abdullah Al Busyroni diasuh oleh guru berpengalaman yang sudah teruji kemampuannya.
Pada tahun ini, penerimaan santri terbatas hanya 60 orang. Santri yang berprestasi berpotensi mendapat beasiswa. Masyarakat yang ingin mendaftarkan anak atau keluarganya dapat mendaftar secara online di portal resmi https://www.abdullahalbusyroni.ponpes.id/. (gus/rel)