seputar-Sergai | Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menganggarkan Rp400 miliar untuk meninggikan tanggul dan menormalisasi Sungai Belutu di Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut).
Hal itu dikemukakan Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu-Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (SNVT PJPA) Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Provinsi Sumut, Jintho Lumbanbatu, saat bersama Gubernur Edy Rahmayadi meninjau lokasi banjir di Sei Rampah, Kamis (18/11/2021) sore
“Sesuai dengan desain, dari hulu ke hilir sepanjang 33 km, itu dianggarkan sekitar Rp400 miliar. Kita lakukan normalisasi. Tetapi untuk meninggikan tanggul, kita gunakan tanah yang didatangkan (bukan dari sungai). Sudah dianggarkan, tetapi masalahnya adalah lahan,” katanya, yang langsung dijawab Gubernur bahwa Bupati Sergai sudah berkomitmen menyelesaikan pembebasan lahan.
Sebelumnya, Bupati Sergai Darma Wijaya mengatakan pihaknya telah berupaya menanggulangi akar penyebab banjir yang setiap tahun melanda wilayahnya, dengan melakukan normalisasi Sungai Belutu.
Pada tahun ini, kata dia, Pemkab Sergai sudah mengeruk sedimen sungai sepanjang kurang lebih 1,5 kilometer. Hanya saja upaya tersebut masih perlu dilaksanakan lebih intensif karena sedimen dan penyempitan alur sungai dari hulu ke hilir mencapai 33 kilometer.
“Tantangan yang dihadapi semakin pelik karena tahun ini curah hujan sangat tinggi dan diperparah dengan banjir rob (pasang naik air laut). Ini yang membuat banjir kali ini merupakan yang terparah di Sergai sejak 20 tahun belakangan,” ungkap Darma.
Terkait ganti rugi lahan diakuinya juga menjadi salah satu kendala yang mereka hadapi dalam melaksanakan normalisasi sungai. Kendati begitu Darma menegaskan pihaknya akan selekas mungkin menyelesaikan pembebasan lahan agar rencana mempertinggi tanggul Sungai Belutu dapat direalisasikan tahun depan.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat urusan ganti rugi lahan bisa kita tuntaskan,” harapnya.
Sementara itu saat meninjau lokasi pengungsian warga yang terdampak banjir di sekitar Sungai Belutu, Sei Rampah, Edy Rahmayadi mengatakan banjir akibat luapan air sungai tersebut, seharusnya dapat ditangani dengan meninggikan tanggul, melakukan pengerukan dasar/normalisasi sungai, serta warga tidak bermukim di sempadan sungai.
“Ini bisa kita atasi (pengurangan dampak banjir), yang penting bapak/ibu mau merelakan tanah dan rumahnya (untuk diganti rugi), dan pindah. Karena memang posisinya, tanggul ini harus ditinggikan lagi,” ujar Gubernur saat menyapa para pengungsi.
Gubernur menegaskan, kehadirannya kali ini tidak lagi membicarakan bantuan kepada pengungsi. Sebab dengan tingkat kepedulian masyarakat yang masih tinggi, ditambah lagi tim tanggap bencana pemerintah, sejatinya sudah menyiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam penanganan dampak banjir di Kabupaten Sergai.
“Jadi kami ke mari juga ada bawa paket bantuan sembako. Tetapi pasti sudah banyak itu dari Pak Bupati. Dan yang terpenting, bagaimana ‘menyembuhkan penyakitnya’ (mencegah banjir),” sebut Gubernur yang hadir bersama Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, mewakili Pangdam I/BB, Kasdam Brigjen Purwito Hadi serta didampingi Bupati Sergai Darma Wijaya dan Wakil Bupati Adlin Tambunan.
Usai menyapa warga di pos pengungsian, Gubernur memantau lokasi banjir yang merendam setidaknya empat kecamatan di Sergai yakni Tebing Tinggi, Sipispis, Tanjung Beringin dan Sei Rampah menggunakan helikopter.
Dari pantauan tersebut, dirinya pun meyakinkan masyarakat bahwa persoalan banjir di Sergai akan diatasi dengan meninggikan tanggul Sungai Belutu sepanjang 33 km mulai dari hulu hingga ke hilir. (gus/red)