seputar-Toba | Sebanyak 50 karyawan PLTA Asahan III yang berlokasi di Desa Meranti Utara, Kecamatn Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, dikabarkan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR (Polymerase Chain Reaction).
Koordinator Satuan Pengaduan PT Shimizu Adhi Karya Join Operation (SAJO) Saruhum Rambe yang dikonfirmasi wartawan, Selasa (26/1/2021) membenarkan kabar tersebut.
Ia merincikan dari 50 orang yang positif terpapar Covid-19 tersebut, sebanyak 46 orang dari SAJO selaku kontraktor utama dan 4 orang dari perusahaan konsultan, Nippon Koei.
“Awalnya ada 1 orang yangg terkonfirmasi positif. Kemudian pihak manajemen langsung secepatnya melakukan tes PCR massal kepada seluruh karyawan dan kontraktor. Hasilnya ditemukan 50 orang,” jelasnya.
Rambe mengatakan karyawan lokal ada 11 orang yang dinyatakan positif Covid-19, yakni 6 orang warga Toba dan 5 orang warga Kabupaten Asahan.
“Namun yang 11 orang itu semuanya sudah diberangkatkan untuk dirawat di rumah sakit di Medan,” ucapnya.
Pada Selasa (26/1/2021) siang, sebanyak 33 karyawan SAJO yang positif Covid-19 diberangkatkan ke Rumah Sakit GL Tobing Tanjung Morawa, Deli Serdang untuk menjalani isolasi.
Warga minta PLTA Asahan III Lockdown
Sementara itu Camat Pintu Pohan Meranti Gibson Sinaga meminta pihak perusahaan turun langsung memastikan isolasi mandiri yang dijalani karyawannya sudah sesuai dengan protokol kesehatan.
Sebab pihaknya bersama Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Toba mendapati masih banyak karyawan PT Sajo yang terpapar Covid-19 dengan status OTG [orang tanpa gejala].
“Maka, saya tegas meminta kepada pihak perusahaan agar melakukan lockdown,” katanya.
Ia juga meminta agar terhadap anggota keluarga dari 6 warga Toba karyawan SAJO yang positif Covid-19, juga dilakukan tes PCR.
Permintaan agar PT Sajo melakukan lockdown atau meliburkan sementara karyawannya yang bekerja di PLTA Asahan III juga disampaikan Kepala Desa Meranti Utara Walter Siagian.
Walter mengaku telah menyampaikan langsung permintaan itu dalam rapat yang digelar bersama dengan pihak manajemen perusahaan PLTA Asahan III pada 25 Januari 2021 di PT PLN (Nippon Koei).
“Seluruh warga dan pemerintah desa meminta perusahaan segera melakukan lockdown dengan meliburkan sementara para pekerjanya sampai seluruh karyawan yang terpapar Covid-19 sembuh,” ujar dia.
Namun pihak manejemen perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan tersebut dengan alasan keputusan ada pada pimpinan tertinggi di perusahaan mereka. Hal ini menurut Walter membuat warganya resah.
“Jika perusahaan tidak segera melakukan lockdown guna memutus mata rantai penyebaran dan penularan wabah Covid-19 ini, maka saya selaku Kepala Desa bersama dengan warga saya akan melakukan aksi demo ke perusahaan tersebut,” tegasnya.
Berawal dari Libur Natal dan Tahun Baru
Sebelumnya, terkait munculnya klaster baru Covid-19 ini, pada Senin (25/1), Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Toba sudah turun langsung ke lokasi PLTA Asahan III di Desa Meranti Utara, Kecamatan Pintu Pohan Meranti.
Kehadiran tim yang ditugaskan Bupati Toba Darwin Siagian ini disambut Manajer PLTA Asahan III Agil Ramadhan beserta tim rekanan dan tim medis yang bekerja di proyek PLTA Asahan III.
Kepada tim yang dipimpin Sekretaris Satgas Covid-19 Toba Pontas Batubara itu, Agil Ramadhan memaparkan proses penanganan dan protokol kesehatan yang sudah dilakukan perusahaan selama pandemi Covid-19.
Menurut Agil bahwa perusahaan selalu melakukan pengukuran suhu tubuh pada seluruh karyawan dan penyemprotan disinfektan di setiap ruangan dan camp karyawan.
Ia juga memaparkan terkait banyaknya karyawan yang bekerja di PLTA Asahan III terpapar COVID-19.
“Ini berawal dari libur natal dan tahun baru, banyak karyawan yang pulang kampung untuk bertemu dengan keluarga. Pihak PLTA Asahan III juga mengharuskan seluruh karyawan yang melakukan perjalan dari luar daerah Toba membawa hasil PCR-test (Polymerase Chain Reaction) yang dikeluarkan oleh rumah sakit rujukan Covid-19,” kata Agil.
Sampai saat ini jumlah karyawan yang terkonfirmasi positif sebanyak 50 orang sudah termasuk 1 orang tenaga kerja asing. Rinciannya 46 orang karyawan SAJO (Shimizu Adhi Karya Join Operation) dan 4 orang karyawan Nippon Koei.
Sebanyak 33 orang melakukan isolasi mandiri di basecamp SAJO. Semua pasien yang dirawat basecamp SAJO merupakan pasien yang tidak bergejala dan pasien yang bergejala ringan. 17 orang pasien terkonfirmasi positif lainnya dirawat di RS Siloam dan RS Bunda Thamrin. Pasien yang dirawat di luar Kabupaten Toba merupakan pasien yang memiliki gejala berat dan sudah usia tua.
Pihak perusahaan juga sudah melakukan PCR test bekerja sama dengan RS Bunda Thamrin, terhadap lebih kurang 600 karyawan yang bekerja di proyek PLTA Asahan III.
Selanjutnya Tim Satgas meninjau langsung lokasi basecamp yang dijadikan tempat isolasi mandiri.
Di lapangan, Pontas Batubara, menyarankan agar lokasi isolasi mandiri lebih diperhatikan dan tidak boleh ada aktifitas lain di sekitar lokasi isolasi. Pontas juga mengimbau agar seluruh pasien yang diisolasi tidak melakukan aktifitas di luar kamar isolasi .
Turut juga hadir Asisten Administrasi dan Umum Setdakakab Toba Parulian Siregar, Kadis Kominfo Lalo Hartono Simanjuntak, Kadis Pariwisata Jhon Piter Silalahi, Camat Pintu Pohan Meranti, Gibson Sinaga, Kepala Puskesmas Pintu Pohan Meranti, Ferawati Sembiring, dan Kepala Desa Meranti Utara Walter Siagian. (mctoba/gus)