Jakarta – Massa dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) berencana menyambangi kediaman Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah untuk membuktikan langsung keaslian ijazah lulusan Fakultas Kehutanan UGM milik presiden ke-7 RI itu.
Rencana ini disampaikan Roy Suryo selaku Perwakilan TPUA usai mengikuti audiensi untuk membuktikan keaslian Jokowi lulusan UGM.
“Memang kita tidak bisa lihat ijazah asli, karena ijazah asli tidak disimpan di kampus. Ijazah asli Insya Allah besok akan dilihat teman-teman yang bergerak ke Solo. Saya tidak ke Solo karena harus ke Jakarta, tapi moga-moga bisa diperlihatkan,” kata Roy Suryo di lingkungan Fakultas Kehutanan UGM, Sleman, DIY, Selasa (15/4).
Langkah ini ditempuh lantaran perwakilan TPUA merasa kurang puas dengan pembuktian oleh UGM. Roy mengungkapkan ada beberapa temuan yang mengganjal.
Misalnya, skripsi pada bagian batang tubuh skripsi yang ditulis menggunakan mesin ketik, sementara bagian depan dicetak dengan font yang belum ada di era Jokowi kuliah. Selain itu skripsi tidak disertai elemen lembar pengesahan secara lengkap, seperti susunan dosen penguji.
Tak hanya itu, Roy menyebut foto-foto jejak Jokowi di UGM yang dipaparkan oleh rekan-rekan seangkatan kala audiensi juga tidakkun cukup menjadi bukti.
“Seribu foto, seribu kawan tidak ada gunanya kalau tidak ada ijazah asli,” ucap dia.
Sementara itu, Tifauzia perwakilan lain dari TPUA meminta UGM agar bersikap netral dan tidak menjadi tameng yang justru melemahkan muruah mereka sendiri.
Sebab, kata dia, UGM tak menunjukkan dokumen-dokumen pendukung bukti Jokowi pernah kuliah di UGM, selain ijazah. Semisal, transkrip nilai dan Kartu Hasil Studi (KHS).
“Kalau kita mau melihat ijazah ya kita minta sama yang bersangkutan. Satu-satunya cara kita ke kediaman beliau,” ujarnya.
Di sisi lain, pihak kampus mengklaim telah menunjukkan bukti-bukti yang memastikan bahwa Jokowi merupakan lulusan Fakultas Kehutanan UGM.
“Jadi kami tadi sampaikan bahwa dalam kapasitas kami UGM adalah memberikan informasi bahwa Joko Widodo itu tercatat dari awal sampai akhir melakukan tridharma perguruan tinggi di Universitas Gadjah Mada. Dan kami memiliki bukti-bukti, surat-surat, dokumen-dokumen yang ada di Fakultas Kehutanan,” kata Wakil Rektor UGM, Wening Udasmoro usai audiensi.
Wening menerangkan pihaknya telah memaparkan mulai dari salinan STTB SMA hingga dokumen menyangkut proses verbal Jokowi ketika menjalani ujian skripsi. Berkas skripsi, kata dia, juga sudah ditunjukkan ditambah kesaksian juga foto-foto dari sejumlah rekan satu angkatan Jokowi yang hadir saat audiensi.
“Bahwa kami dalam posisi ini adalah menjelaskan sebagai sebuah lembaga yang memiliki dokumen, ini mahasiswa kami dulu atau tidak, dan lulus atau tidak. Itu sudah kami jelaskan dan Joko Widodo itu lulus pada 5 November 1985. Sesuai dengan catatan di dokumen Fakultas Kehutanan,” tuturnya.
Amien Rais Cs Datangi UGM
Sebelumnya, massa TPUA mendatangi Fakultas Kehutanan UGM. Mereka mempertanyakan keaslian ijazah milik Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi.
Massa yang datang tersebut didominasi emak-emak. Mereka lalu berkumpul di depan Fakultas Kehutanan.
Tampak beberapa tokoh seperti Amien Rais dan Syukri Fadholi ada dalam rombongan tersebut. Sementara berdasarkan informasi, sejumlah perwakilan massa seperti Roy Suryo, dr Tifauzia, dan Rismon Hasiholan telah berada di ruangan bersama pimpinan fakultas untuk melakukan klarifikasi.
“Pada hari ini, sesungguhnya ngombyongi dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis yang hari ini diberikan kesempatan oleh Rektorat untuk melakukan klarifikasi tentang dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi,” ujar perwakilan TPUA, Syukri Fadholi saat ditemui di halaman Fakultas Kehutanan UGM, Sleman, Selasa (15/4/2025).
Dia mengatakan, aksi hari ini menuntut adanya iktikad baik dari Jokowi. Jika memang memiliki ijazah asli, maka sebaiknya bisa ditunjukkan ke publik.
“Presiden Jokowi kita harapkan untuk punya iktikad baik. Kalau memang presiden itu punya ijazah, serahkan. Saya meyakini kalau itu diserahkan, selesai masalahnya,” ujarnya.
Sebab, ketika proses hukum sebelumnya, Jokowi tidak bisa menunjukkan ijazah tersebut di persidangan. Untuk itu, dia menuntut Jokowi agar bisa menunjukkan ijazah aslinya.
“Sampai detik ini, mantan Presiden itu di pengadilan, tidak bisa membuktikan ijazah aslinya di pengadilan. Karena perintah pengadilan sesungguhnya, sesungguhnya yang benar adalah ketika ada orang yang dituduh, maka tuduhan itu benar atau tidak bisa membuktikan,” ujarnya.
Politisi senior Amien Rais yang turut hadir mengaku prihatin dengan kondisi UGM saat ini.
“Ya, saya sebagai warga UGM. Saya profesor dari UGM, pernah jadi ketua Majelis Wali Amanat UGM 5 tahun, ya. Jadi tentu saya juga merasa sangat-sangat, concern, ya, prihatin. Mengapa UGM yang kita banggakan tiba-tiba menjadi alas keset politik seseorang, ya, yang kita sudah tahu siapa,” kata Amien Rais.
Dia meyakini, jika ijazah milik Jokowi yang beredar di media sosial merupakan palsu. Sehingga dia menuntut kejujuran dari UGM terkait ijazah tersebut.
“Nah, jadi khususnya ini momentum yang sangat penting. Kalau saya yakin memang ijazahnya itu tidak ada. Kalau ijazah oplosan memang dibuat, tapi sudah dikatakan oleh para ahli itu jelas, maaf, abal-abal,” tegasnya.
Amien Rais menyebut tidak meminta agar kasus ini tidak perlu dihukum berlebihan. Sederhananya, Jokowi paling tidak bisa membuktikan keaslian ijazah yang dimiliki.
“Adapun kemudian konsekuensi hukum, apakah kemudian yang punya ijazah palsu itu dimaafkan atau diberi peringatan, toh sudah jadi orang biasa sekarang, atau dihukum secara apa adanya lah, nggak usah berlebihan, ya,” katanya.
“Tapi ini penting sekali untuk menjadi pelajaran supaya siapapun yang berbuat crime dalam bentuk macam-macam itu, diberikan hukuman sepadan. Sudah itu saja, ya. Kita nggak minta harus dihukum berlebihan lah, ya. Paling nggak sampai bangsa ini terus, ya, ‘the show must go on’. Jadi apa, tugas-tugas kebangsaan kita harus berjalan ke depan. Nah, ini sesuatu yang mengganjal, sudah lah, diberikan hukuman ala kadarnya,” sambungnya.
Di sisi lain, UGM juga sudah dua kali memberikan klarifikasi terkait keaslian ijazah Jokowi. Namun, bagi Amien Rais hal itu belum dinilai cukup membuktikan.
Menurutnya, solusi kasus ini sederhanya. Jokowi hanya tinggal menunjukkan ijazah Fakultas Kehutanan UGM yang dia miliki.
“Ya, tapi kan enggak ada buktinya, ya. Saya dulu, dua tahun yang lalu, pernah memberikan solusi simpel sekali, ya. Jadi, kalau urusan Jokowi, sebagai presiden, turun, ke PN Jakarta Pusat, bawa ijazahnya, ‘Ini lho ijazah saya’, sudah selesai, ya. Jadi, itu saja sesungguhnya. Tapi ini bertele-tele, ya, putar-putar ini,” pungkas dia.(CNN/Detik)