seputar-Pekanbaru | Seorang warga di Kota Dumai, Riau, bernama Samino ditemukan tewas di kebun sawit dengan kondisi mengenaskan. Pria berusia 53 tahun itu diduga tewas setelah diterkam harimau Sumatera.
“Iya benar ada warga ditemukan meninggal dunia. Dugaan itu ya (dimangsa harimau),” terang Kapolsek Sungai Sembilan Dumai, AKP Rinaldi, Rabu (29/6/2021).
Rinaldi menyebut korban ditemukan tewas di kebun yang kondisinya semak belukar pada Selasa (29/6). Saat ditemukan warga, kondisinya sangat mengenaskan.
“Kondisi sudah tercabik-cabik. Banyak itu bekas gigitan binatang buas,” kata Rinaldi.
Diakui Kapolsek, korban pergi dari rumah di Batu Teritip, Minggu (27/6), untuk bekerja ke kebun. Tak lama kemudian, korban pamit pulang lebih dulu.
Sayangnya, sejak pamit, korban tak pernah pulang ke rumah. Keluarga yang curiga pun mulai melakukan pencarian dan akhirnya menemukan korban sudah tewas.
“Ditemukan di kebun sawit, tapi kondisinya semak belukar. Ada jejak-jejak (harimau) di lokasi, maka dugaan kuat itu (dimangsa harimau Sumatera),” katanya.
Setelah penemuan, mayat korban dibawa ke rumah duka di Batu Teritip. Selanjutnya mayat yang tak utuh itu dimakamkan pihak keluarga dan menolak dilakukan autopsi.
Habitat harimau
Terkait kejadian itu Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau melakukan upaya penanganan konflik harimau dengan manusia di kebun sawit Kelurahan Batu Teritip, Kecamatan Sei Sembilan, Kota Dumai.
“Lokasi kejadian tersebut berada di habitat harimau Sumatera prioritas, yaitu landskap Senipis. Landskap ini memang dari dulu kawasan hutan yang merupakan rumah harimau,” kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono dalam keterangannya, Rabu (30/6/2021).
Lokasi korban terkaman harimau merupakan kawasan hutan dan bukanlah berada di permukiman warga. Suharyono mengimbau, warga untuk tidak berbuat anarkis terhadap satwa dilindungi ini.
“Satwa tersebut berada di kawasan hutan, bukan di permukiman atau perkebunan masyarakat. Meskipun di sana ada aktivitas perkebunan,” lanjut Suharyono.
Korban adalah pekerja kebun yang sedang melakukan pemeliharaan kebun kelapa sawit yang tinggal di sebuah pondok kerja bersama dengan seorang rekannya.
Berdasarkan informasi kronologis kejadian pada 25 Juni 2021 pukul 13.00 WIB, korban berangkat bekerja menyemprot tanaman. Namun kemudian sampai dengan tanggal 27 Juni 2021 korban tidak ada berita terkait keberadaanya.
Pada tanggal 29 Juni 2021, pihak kepolisian, TNI dan masyarakat, melakukan pencarian dan menemukan beberapa potongan jenazah (tengkorak, potongan tangan kanan, bagian badan). Korban kemudian teridentifikasi atas nama Samino warga Kelurahan Batu Teritip, Kecamatan Sei Sembilan, Kota Dumai, Riau. (detik/kbrn)