seputar – Jakarta | Seorang astronaut bernama Wang Yaping menjadi wanita pertama asal Tiongkok yang berhasil keluar dari modul inti untuk menyelesaikan misi ke Luar Angkasa. Menurut Badan Antariksa Nasional Tiongkok (CMSA), Yaping berhasil menyelesaikan perjalanan luar angkasa selama 6,5 jam pada Senin (8/11) pagi waktu setempat.
Dalam menjalankan misinya, Yipang dibantu Zhai Zhigang dan Ye Guangfu yang merupakan kru Shenzhou-13 berangkat ke Stasiun Luar Angkasa baru Tiongkok di Tiangong sejak 15 Oktober lalu.
Menurut Global Times yang dilansir CNN, selama keluar dari modul inti ke perjalanan ruang angkasa, Yaping bertugas memasang peralatan dan melakukan tes konektor ke lengan robot stasiun. Mereka juga menguji keamanan peralatan pendukung, termasuk pakaian antariksa produksi dalam negeri Tiongkok.
Tak lama setelah melangkah keluar dari kabin stasiun ruang angkasa pada hari Minggu (7/11), Yaping melambai kepada penonton di Bumi dan mengatakan dia merasa hebat seperti yang terekam dalam sebuah video yang dirilis oleh pusat kendali penerbangan yang akhirnya viral di media sosial Tiongkok.
Yaping adalah wanita Tiongkok kedua yang berada di luar angkasa, setelah Liu Yang membuat sejarah dengan bergabung dengan pesawat ruang angkasa Shenzhou-9 pada 2012 lalu. Namun Yang tidak keluar dari modul inti.
“Ketika saya melihat ke luar jendela untuk pertama kalinya, saya menyadari arti sebenarnya dari kekuatan kehidupan. Keindahan semacam itu di luar pemahaman,” kata Wang dalam sebuah wawancara dengan CNN pada tahun 2015 saat menceritakan ketika pertama dia melihat Bumi dari luar angkasa.
Sebelum Wang, hanya 15 wanita di seluruh dunia yang melakukan perjalanan luar angkasa sejak 1984.
Astronaut asal Uni Soviet, Svetlana Savitskaya menjadi yang pertama melakukannya dan sejauh ini sebagian besar penjelajah ruang angkasa wanita adalah astronot NASA Amerika.
“Penjelajah luar angkasa wanita adalah bagian integral dari ruang berawak dan Wang telah meninggalkan jejaknya dalam sejarah berkat keberaniannya,” kata Yang Yuguang, Wakil Ketua Komite Transportasi Luar Angkasa untuk Federasi Astronautika Internasional, kepada Global Times.
Selanjutnya, awak Shenzhou-13 akan melakukan satu atau dua perjalanan ruang angkasa lagi selama enam bulan keberadaan mereka di stasiun luar angkasa Tiongkok. Ini merupakan tugas terlama di luar angkasa yang dijalani astronot Tiongkok.
Tiongkok bertujuan untuk memiliki stasiun luar angkasa yang berawak penuh dan beroperasi mulai Desember 2022. Ini disebut sebagai target ambisius yang tampaknya sudah mulai berada di jalur yang sesuai.
Pada September, tiga astronaut Tiongkok lainnya berhasil menyelesaikan masa tinggal tiga bulan di stasiun, di mana mereka bekerja pada modul inti stasiun dan melakukan dua perjalanan ruang angkasa untuk memasang peralatan.
Sementara itu , Al Jazeera melaporkan keberadaan Yaping di luar angkasa merupakan sebagian dari misi enam bulan Tiongkok ke luar angkasa.
Tiangong, yang berarti istana surgawi adalah bagian penting dari upaya yang dipimpin militer Tiongkok untuk menjadi kekuatan luar angkasa terkemuka, setelah mendaratkan penjelajah di Mars dan mengirim wahana ke Bulan.
“Ini menandai aktivitas ekstravehicular pertama kru Shenzhou-13, dan juga yang pertama dalam sejarah luar angkasa Tiongkok yang melibatkan partisipasi astronaut wanita. Seluruh proses berjalan lancar dan sukses,” kata CMS dalam sebuah pernyataan.
Modul stasiun Tianhe akan dihubungkan tahun depan ke dua bagian lagi bernama Mengtian dan Wentian.
Setelah selesai, stasiun akan memiliki berat sekitar 66 ton, jauh lebih kecil dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, yang meluncurkan modul pertamanya pada tahun 1998 dengan berat mencapai sekitar 450 ton.
Tiga perjalanan ruang angkasa direncanakan untuk memasang peralatan sebagai persiapan untuk perluasan stasiun, sementara kru juga akan menilai kondisi kehidupan di modul Tianhe dan melakukan eksperimen di bidang kedokteran luar angkasa dan bidang lainnya.(CNN)