seputar-Gowa | AP, bocah enam tahun yang menjadi korban penganiayaan oleh kedua orangtua, paman, dan kakeknya ini ingin terus di pangkuan pamannya. Korban sempat mengalami trauma saat pertama kali menjalani perawatan di rumah sakit.
Kondisi korban saat ini mulai membaik. Meskipun, mata sebelah kanan AP hingga kini bisa melihat dan masih terus dalam pengawasan tim medis Rumah Sakit Syekh Yusuf Kabupaten Gowa.
Sebelumnya kakak korban Dandi Saputra (22) juga mengalami nasib serupa dan meninggal dunia pada 31 Agustus 2021. Ironis, baru selesai pemakaman kakak korban, AP pun nyaris meregang nyawa di tangan orangtuanya.
Kapolres Gowa, AKBP Tri Goffaruddin mengatakan, peristiwa penganiayaan terhadap AP terbongkar saat tetangga dan pamannya mendengar suara jeritan dari rumah korban.
“Seketika paman korban langsung mendatangi rumah dan melihat korban dalam kondisi mata dicongkel orangtuanya. Hingga kini aparat Polsek Tinggimoncong dan Polres Gowa terus menyelidiki dugaan pesugihan yang dilakukan oleh orangtua korban,” ujar Kapolres, Sabtu (4/9/2021).
Hingga kini aparat Sat Reskrim Polres Gowa telah memeriksa empat orang saksi, termasuk paman dan kakek korban yang diduga ikut terlibat dalam penganiayaan bocah AP. Sementara kedua orangtua korban hingga kini masih menjalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa Kota Makassar. (okezone)