seputar – Jakarta | Seberapa bahaya Covid-19 pada anak? Penelitian menyebutkan bahwa anak-anak yang terserang infeksi Covid-19, masih memiliki harapan hidup yang besar.
“Penelitian pada orang dewasa masalah jantung ini sering menimbulkan kematian pada Cobid-19. Sementara pada anak tidak banyak, meski ada sedikit studi penemuan ini,” kata Prof dr Ganesja M Harimurti,Sp.JP-K saat webinar.
Sebab, kata Dokter Ganesja, Covid-19 tidak seganas pada dewasa jika dibandingkan dengan pasien anak. Mereka hanya mengalami gejala lebih ringan, umumnya hanya dengan ringan, batuk.
“Covid-19 pada anak tidak bermakna seperti. gejalanya ringan, batuk, sesak, kadang-kadang disertai masalah perut, muntah,” ujarnya.
Bahkan bisa dibilang perjalanan penyakitnya lebih pasif. Sebagai contoh, pada anak yang sebelumnya melakukan operasi jantung, ada laporan studi hasil swabnya negatif.
Namun pasca-operasi kondisinya tidak membaik atau makin memburuk. “Paru-paru makin jelek, setelah diperiksa ternyata hasil swab positif,” imbuh dia.
Ada pula studi tentang jantung anak dan Covid-19. Disebutkan bahwa dalam kondisi memburuk, detak jantung anak terganggu bila terserang Covid-19. Namun manifestasinya bisa infeksi pada otot jantung.
“Kalau ada infeksi tambahan pada paru-paru itu sangat mengganggu. Otot jantung tidak berfungsi dengan baik, otot jantungnya mompanya lemot, atau ada gangguan irama jantung,” terangnya.
Namun sayangnya, data pasien Covid-19 anak di Indonesia tidak pernah dipublikasi. Namun pada November 2021, data Ikatan Dokter Anak Indonesia mengeluarkan statement ternyata 11,3 persen dari total pasien di Indonesia adalah anak-anak.
“Cukup banyak, misal sehari 3.500 orang positif, 11 persennya anak-anak, artinya lebih 40 sekian (anak kena Covid-19) atau 1 dari 10 orang terinfeksi itu anak di bawah usia 18 tahun,” terangnya.
“Namun bersyukur saja, mereka hanya mengalami gejala ringan bahkan tidak bergejala sebanyak 85 persen. Anak-anak masih terlindungi, kalau mereka kena tentu sangat kasian,” ungkap dokter yang praktik di Siloam Hospital Kebon Jeruk itu.
Dokter meminta agar orangtua bisa menghindarkan anak agar tidak terjangkit Covid-19 dengan 5M. Yakni menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, mengurangi mobilitas hingga menghindari kerumunan.(okezone)