seputar-Medan | Penanggalan Imlek yang dipergunakan oleh orang Tionghoa di seluruh dunia sejak Dynasti Han汉朝 (206 sM) sampai sekarang, adalah sistem penanggalan yang disusun (diciptakan) oleh Nabi Kongzi. Sehingga penghitungan tahun pertama dimulai dari tahun lahir nya Nabi Kongzi yaitu tahun 551 sM. Misalnya untuk tahun ini 2022 ditambah 551 menjadi tahun Kongzi Li (Imlek) ke 2573.
Banyak orang yang salah kaprah, mengatakan bahwa penanggalan Imlek itu adalah penanggalan Dynasti Xia 夏朝. Hal ini tidak benar, meskipun di kitab Lun Yu, Nabi Kongzi bersabda : “Penanggalan Dynasti Xia sangat relevan dengan musim bercocok tanam” , namun penanggalan dynasti Xia itu berbeda secara keseluruhan dengan yang dipergunakan sebagai penanggalan Imlek yang disusun (ciptaan) Nabi Kongzi. Maka disebut Penanggalan Imlek atau Kongzi Li (孔子历); Sebab Nabi Kongzi telah menambahkan nama setiap bulan dengan makna Gua/ Hexagram dari kitab Yi-Jing. Dimana kitab Yi-Jing itu disusun oleh Nabi Zhou Wen Wang (1046 sM) disebut kitab Zhou Yi. Sedang kan pada masa dynasti Xia ada di periode sebelum dynasti Zhou yaitu tahun 2070sM s/d 1600 sM, waktu itu kitab Yi-Jing (Zhou-Yi) belum ada (sebelum Nabi Zhou Wen Wang).
Tujuan Nabi Kongzi menyusun / menciptakan penanggalan Kongzi Li, adalah untuk pedoman jadwal bercocok tanam bagi petani, dan jadwal upacara sembahyang . Nabi Kongzi di masa hidupnya selain mengajarkan ajaran agama, juga menyerukan pendirian kelenteng sebagai tempat ibadah kepada Tuhan/ Tian, dan menyusun/menciptakan penanggalan untuk jadwal upacara sembahyang, jadwal pertanian.
Di penanggalan Kongzi Li / Imlek, sesungguhnya adalah perpaduan sistem peredaran bulan terhadap bumi, dan sistem peredaran bumi terhadap matahari, yang lebih tepat disebut Yin-Yang-Li (penanggalan sistem bulan & matahari/ lunisolar) bukan Lunar. Di penanggalan Kongzi Li ini dalam setahun berisi 12 bulan pada tahun normal, dan 13 bulan pada tahun kabisat yang berulang setiap 4 tahun sekali.
Nabi Kongzi mengatur bulan dan tanggal dalam setahun sesuai musim, dan 12 bulan itu dikaitkan dengan 12 Hexagram (Zhen Gua). Bulan 10 diambil sebagai awal musim dingin, dihubungkan dengan hexagram no.2 “Kun Gua”, enam garis nya semua “yin-yao” (garis putus, atau garis lemah). Bulan 4 adalah awal musim panas, hexagramnya jatuh pada hexagram no.1, enam garis semua “yang-yao” garis kuat. Hal itu bukan rekayasa, tetapi urut dengan gambar Hexagram kitab Yi-Jing.
Di bawah ini disajikan 12 Hexagram (Zhen gua) yang berkaitan dengan 12 bulan penanggalan Kongzili (Imlek) :
Misalnya pada bulan ke-1 Kongzi Li / Imlek, diberi nama 泰卦Tai Gua (hexagram no.11) artinya damai; maka tahun baru diambil tanggal 1 pada bulan ke-1.
Contoh lain pada bulan ke-3 Kongzi Li / Imlek, diberi nama夬卦Guai Gua (Hexagram no.43), pada bulan ini ditetapkan sebagai bulan sembahyang bagi arwah leluhur Qing Ming 清明节
Kemudian pada bulan ke-7, Kongzi Li / Imlek, diberi nama 否卦Bi Gua (hexagram no. 12) artinya tidak baik; maka bulan ke-7 adalah hari sembahyang arwah umum.
Kemudian bulan ke-11, Kongzi Li / Imlek, diberi nama复卦Fu Gua ( Hexagram no.24) artinya bertobat; dimana terdapat titik balik dari musim dingin, merupakan hari sembahyang besar Dong Zhi 冬至 (penanggalan internasional 22 Desember)
Ini adalah kaitan nya penanggalan Kongzi Li dengan hari sembahyang besar bagi umat Khonghucu.
Sedangkan jadwal bercocok tanam juga ditetapkan di penanggalan Kongzi Li ini, yaitu pada bulan ke-1 tanggal 1 , merupakan tahun baru, sampai dengan bulan ke-2, kondisi tanah masih mengandung racun, maka petani belum boleh turun ke sawah. Sampai pada bulan ke-3, kondisi tanah sudah bagus baru lah petani mulai bercocok tanam di awal bulan ke-3. Di jaman dahulu dimana bibit padi masih alami, maka setahun hanya bisa tanam sekali, yaitu di musim semi mulai membajak sawah, musim panas menyemai bibit, musim gugur memanen padi, dan musim dingin istirahat 春耕,夏耘,秋收,冬成。
Di dalam penanggalan Kongzi Li / Imlek, terdapat 12 bulan di 3 tahun pertama dan setiap 4 tahun sekali ditetapkan satu tahun memiliki 13 bulan, yang disebut Lun Ye (Lun Gue; dialek Hokien). Dengan pengaturan Lun Yue ini yang demikian, maka hari sembahyang Dong Zhi selalu jatuh di bulan 11 penanggalan Kongzi Li dan tanggal 22 Desember penanggalan internasional(sistem peredaran matahari). Sedangkan hari sembahyang Qing Ming juga selalu jatuh di bulan 3 penanggalan Kongzi Li dan di penanggalan internasional (sistem peredaran matahari) jatuh di tanggal 4 atau 5 April.
Tahun Baru Imlek dimulai dari tanggal 1 bulan 1 penanggalan Kongzi Li/ Yin-Yang Li/ Imlek. Sedangkan musim semi dimulai pada tanggal 4 Februari di daratan Tiongkok kuno. Dan tanggal 1 bulan 1 Imlek itu selalu jatuhnya berkisar di 15 hari sebelum tanggal 4 Februari atau 15 hari sesudah 4 Februari. Maka sesungguhnya perayaan hari besar Tahun Baru Imlek bukan lah perayaan menyambut musim semi, tetapi murni menyambut Tahun Baru Imlek , bersembahyang kepada Tian berdoa mengucapkan syukur atas berkah dari Tian, dan doa pengharapan bagi keselamatan, kesehatan serta rezeki di tahun baru itu.
Demikian diharapkan tulisan ini dapat memberikan wawasan yang benar tentang penanggalan Kongzi Li (= Imlek = Yin-Yang Li), tulisan ini berdasarkan kajian terhadap isi kitab Yi-Jing / Kitab Perubahan, yang merupakan salah satu kitab suci umat beragama Khonghucu.
Disamping itu, penulis juga sering mendengar atau membaca adanya polemik tentang hari raya Tahun Baru Imlek ini, bagi umat Khonghucu ini jelas adalah hari sembahyang besar kepada Tian/ Tuhan YME. Namun ada saudara lain yang tidak menganut agama Khonghucu mengatakan hari raya Tahun Baru Imlek adalah hari budaya. Maka dalam kesempatan ini kami dengan segala hormat mengharapkan saudara yang tidak mengimani agama Khonghucu agar berlapang hati menghormati kami umat Khonghucu, yang mengimani bahwasanya hari raya Tahun Baru Imlek adalah hari sembahyang besar umat Khonghucu kepada Tian / Tuhan YME, mengucap doa syukur atas berkah yang dilimpahkan Tian kepada umat manusia.
Dengan demikian dihimbau tidak lagi berpolemik tentang hari raya Tahun Baru Imlek. Saudara-saudari yang merayakan Tahun Baru Imlek sebagai hari budaya atau adat istiadat keluarga, kami umat Khonghucu menghormati pilihan Saudara-saudari. Namun bagi umat Khonghucu, bahwa hari raya Tahun Baru Imlek tetaplah hari sembahyang besar kepada Tian Tuhan YME. Demikian kita bersama-sama merawat suasana toleransi diantara umat beragama di bumi Nusantara, Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berlandaskan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan UUD’45.
Biodata :
Xs. Dr. Oesman Arif, M.Pd. , nama kecil Liem Liang Gie. Lahir di Sala, 15 Mei 1942.
Pendidikan terakhir program S3 Studi Filsafat Tiongkok di Fakultas Filsafat Univ. Gajah Mada Yogyakarta. Pekerjaan Dosen Filsafat di Univ. Sebelas Maret Surakarta. Pensiun tahun 2007.