seputar-Jakarta | Adanya laporan warga Jakarta Barat soal dugaan praktik kartel kremasi yang menaikkan harga kremasi jenazah pasien Covid-19, mendapat tanggapan dari pengusaha keturunan Tionghoa yang juga politikus Golkar, Yusuf Hamka.
Dalam video yang diunggah di media sosial (medsos) Instagram, Jusuf Hamka yang juga Ketua Yayasan Krematorium Cilincing dan Ketua Yayasan Wihara Kim Tek Im Petak 9, kartel kremasi dalam pemakaman jenasah Covid-19 sangat tidak beradab.
“Ini menyedihkan. Saya sedih, saya terpanggil, Yayasan Krematorium Cilincing kebetulan milik almarhum kakak saya. Maka, saya perintahkan Yayasan Krematorim Cilincing untuk menerima jenasah Covid,” ujar pengusaha mualaf yang gemar bersedekah ini.
Dia menambahkan, pengurus Krematorium Cilincing akan mengenakan biaya kremasi hanya Rp7 juta.
“Kartel sudah keterlaluan, mereka memeras dengan meminta biaya Rp80 juta. Saya bersama kalian teman-teman umat kristiani dan umat budda, kita lawan kartel kremasi,” tegas Jusuf Hamka.
Bagi warga yang tidak mampu, lanjut Yusuf Hamka, bikin surat dari RT dan RW untuk mengurusi kremasi.
“Nanti saya bantu ngurus ke kelurahan dan kecamatan, agar dibebaskan biaya kremasi,” pungkas Jusuf Hamka. (okezone)