seputar – Jakarta | Kadar kolesterol tinggi termasuk tidak sehat bagi tubuh, dan berbahaya bagi kesehatan jantung Anda. Kolesterol tinggi menumpuk di pembuluh darah dan menyulitkan aliran darah ke seluruh tubuh. Jika dibiarkan tidak terkontrol, simpanan ini dapat membuat Anda berisiko terkena penyakit jantung.
Makanan berdampak besar pada kadar kolesterol di dalam tubuh. Dianjurkan untuk menghindari makanan tertentu yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah. Salah satunya yang dianggap umum dan dipercaya banyak orang adalah makan telur, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Ada banyak orang juga yang menghindari konsumsi telur, demi menjaga kesehatan jantung. Tetapi apakah telur benar-benar tidak sehat untuk jantung dan meningkatkan kadar kolesterol? Yuk cari tahu di sini apakah klaim tersebut mitos atau fakta.
Dikutip dari ikutrame.com, Jumat (26/3/2021), ahli gizi Munmun Ganeriwal menjelaskan dalam salah satu IGTV-nya, “Anda harus makan telur lengkap dengan kuning telurnya. Kuning telur yang dianggap penuh kolesterol adalah sumber lemak fosfor yang sangat baik. Ini adalah lemak atau lemak bioaktif yang memiliki efek menguntungkan pada metabolisme kolesterol. Ini juga memiliki efek menguntungkan pada peradangan dan fungsi HDL (kolesterol baik).”
Penelitian juga menyoroti bahwa makan telur tidak berdampak negatif pada kadar kolesterol. Telur juga kaya akan nutrisi penting. Ini penuh dengan protein, vitamin B, zat besi, lemak sehat, vitamin A dan banyak lagi.
Salah satu resep terbaik dari telur adalah Anda dapat menyiapkannya dengan berbagai cara. Anda bisa menyiapkan kari telur dengan nasi dan roti atau telur bhurji. Anda juga bisa membuat telur dadar atau merebusnya, orak arik dan yang lainnya. Sesuai dengan selera Anda.
Ahli gizi menyarankan agar Anda tidak makan terlalu banyak atau terlalu sedikit telur dalam sehari. Menciptakan keseimbangan itu sehat. Menurut penelitian dan para ahli, Anda bisa mengonsumsi 1-2 butir telur setiap hari.
Jika Anda menderita kadar kolesterol yang tinggi, lakukan perubahan yang diperlukan dalam pola makan dan gaya hidup untuk menurunkan angka-angka ini. Anda juga dapat meminta nasihat dari ahli untuk mengendalikan kondisi ini, dan mencegah komplikasi yang terkait dengannya.
Termasuk rutin berolahraga, makan banyak buah dan sayur serta tidak mengonsumsi makanan siap saji.(ikutrame.com)