seputar – Jakarta | Konsumsi gula berlebih tidak bagus untuk kesehatan. Karenanya penting untuk mengenali tanda tubuh kelebihan gula, termasuk tujuh tanda ini.
Gula sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi, namun gula yang dimaksud adalah jenis gula alami. Misalnya fruktosa yang terkandung dalam buah dan sayur.
Sebaliknya, jenis gula tambahan perlu dibatasi konsumsinya. Jika berlebih, asupan gula ini bisa membahayakan kesehatan. Misalnya memicu diabetes tipe 2, obesitas, kanker, hingga penyakit jantung.
Peneliti juga menyebut terlalu banyak konsumsi gula tambahan bisa memengaruhi energi, suasana hati, dan kesehatan mental seseorang. Penting untuk kamu mengetahui batas konsumsi gula harian.
Kementerian Kesehatan Indonesia menyarankan tak lebih dari 50 gram per hari. Jumlah ini setara 5-9 sendok teh (sdt) gula.
Kemudian perhatikan juga tanda tubuh kelebihan gula. Jika sudah merasakan tanda-tanda ini, sebaiknya kamu segera memangkas asupan gula.
Jangan menyepelekannya sebelum berdampak lebih buruk. Dirangkum dari detikfood, Sabtu (4/9/2021), berikut 7 tanda tubuh kelebihan gula:
1. Cepat marah
Tanda tubuh kelebihan gula ini sering kali tidak disadari dan disepelekan. Tahukah kamu kalau sifat cepat marah dan mudah tersinggung juga bisa dipicu terlalu banyak makan gula?
Hal ini lantaran makanan tinggi gula bisa menaikkan kadar gula darah dengan cepat. Tubuh bakal memroses semua gula yang masuk dengan cepat. Di saat inilah kadar energi kamu hancur hingga menyebabkan rasa cepat marah dan mudah tersinggung.
2. Makanan tidak terasa manis
Jika kamu merasakan sebuah makanan manis tidak terasa manis atau kurang manis, maka ini adalah salah satu tanda tubuh kelebihan gula. Coba mulai ubah pola makanmu.
Untuk yogurt, misalnya, pilih yang alami. Konsumsi yogurt dengan tambahan pemanis atau perasa sebaiknya tak dilakukan lagi. “Kamu melatih otakmu untuk mengharapkan tingkat manis yang sangat tinggi, dan ketika kamu sudah terbiasa dengan itu, maka lebih sulit untuk merasa ‘puas’ usai mengonsumsi makanan manis. Kamu akan mengharapkan rasa yang lebih manis lagi,” kata ahli gizi Jessica Cording.
3. Rasa lapar terus menerus
Rasa lapar yang terus menerus datang bisa jadi tanda tubuh kelebihan gula. “Gula memuaskan indera pengecap dengan rasa manisnya, namun gula tidak benar-benar memuaskan atau mengisi perut kita agar kenyang,” kata ahli gizi Keri Stoner-Davis.
Tanpa asupan protein, serat, dan lemak sehat, kebanyakan konsumsi makanan tinggi gula hanya akan membuat tubuh merasa lapar terus menerus. Cording bahkan menyebut kondisi ini bisa membuat seseorang jadi makan banyak tanpa berpikir.
4. Lelah
Kamu merasa lelah dan tidak berenergi? Inilah salah satu tanda tubuh kelebihan gula yang kerap disepelekan. Perlu diketahui, gula bersifat mudah diserap dan dicerna tubuh.
“Gula adalah sumber energi yang diproses sangat cepat oleh tubuh, jadi terlepas dari seberapa banyak kamu memakannya, dalam 30 menit kamu akan merasa lapar lagi, tidak berenergi, dan lelah,” jelas Stoner-Davis.
5. Jerawat dan keriput
Adanya jerawat dan keriput di wajah sering kali disepelekan sebagai masalah kulit biasa. Padahal dua hal ini bisa jadi tanda tubuh kelebihan asupan gula.
Sebuah penelitian menunjukkan, resistensi insulin dapat memengaruhi perkembangan jerawat. Kemudian kerutan juga menjadi tanda lain kalau kamu konsumsi terlalu banyak gula. Hal ini diungkap dalam sebuah artikel di jurnal Nutrients. Produk akhir glikasi lanjutan yang merupakan produk gula berlebih, faktanya mendorong penuaan kulit (keriput).
6. Masalah pencernaan
Kalau kamu sering alami nyeri perut, keram, atau diare, coba perhatikan konsumsi gula harian. Sebab Cording mengatakan asupan gula yang terlalu banyak memiliki sifat mengiritasi usus.
Jika konsumsi makanan tinggi gula menggantikan asupan makanan sehat sehar-hari seperti buah, sayur, dan biji-bijian, maka besar kemungkinan kamu juga mengalami sembelit.
7. Susah tidur
Tanda tubuh kelebihan gula ternyata juga terkait pola tidur. Orang-orang yang susah tidur di malam hari bisa jadi karena mengonsumsi terlalu banyak gula.
Hal ini terlihat dalam penelitian yang diterbitkan tahun 2019. Hasilnya, kualitas tidur yang buruk secara signifikan terkait dengan konsumsi gula tambahan yang tinggi.
Selain itu Cording mengatakan siklus tidur salah satunya dipengaruhi kontrol glikemik. “Untuk seseorang yang secara kronis mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah berlebihan, itu benar-benar dapat mengacaukan siklus tidur dan kualitas tidur mereka,” kata Cording.(detikhealth)