seputar-Medan| Keselamatan merupakan harta berharga yang harus dijaga saat sedang berkendara dengan motor. Tidak hanya membutuhkan pengetahuan dan keahlian berkendara yang baik, namun kondisi motor juga menjadi faktor pendukung guna mewujudkan #Cari_aman di jalan.
Karenanya, dibutuhkan kepintaran menjaga performa seluruh bagian pada motor, salah satunya shockbreaker yang memiliki fungsi penting meredam guncangan atau getaran saat melewati jalan tidak rata atau rusak.
Erwin Chandra, Senior Instructor Technical Service PT indako Trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah Sumatera Utara (Sumut) menjelaskan, selain meredam getaran, shockbreaker juga berfungsi memberi kenyamanan dan kestabilan saat berkendara.
“Banyak faktor menyebabkan komponen peredam kejut cepat rusak, seperti halnya motor terlalu sering melintasi jalan rusak, maupun sering membawa beban berlebih. Untuk itu dibutuhkan kepedulian memelihara kondisinya agar tetap prima,”katanya di Medan, Kamis (25/02/2021).
Melihat pentingnya fungsi shocbreaker dalam menciptakan berkendara yang nyaman, maka Honda ingin berbagi cara merawat shockbreaker agar terhindar dari kerusakan dan selalau awet digunakan sehari-hari.
Pertama, shockbreaker harus rutin dibersihkan, karena kotoran yang menempel pada area kerja Shockbreaker bisa membuat seal / karet dan piston rusak.
Kerusakan pada bagian ini bisa membuat oli suspensi bocor dan efek pertama ditimbulkan akibat kebocoran oli akan mengurangi tingkat kenyamanan berkendara. Efek terparahnya adalah bisa berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Kedua, jangan ngebut di jalan yang tidak rata. Sebisa mungkin turunkan kecepatan sepeda motor saat melintasi jalan yang tak rata dan hindari jalan berlubang. Jika terpaksa harus melintasi jalan tersebut, berkendaralah dengan kecepatan rendah atau pelan, karena melintasi jalan tak rata atau rusak dalam kecepatan tinggi akan membuat beban kerja shockbreaker semakin berat dan membuatnya cepat rusak.
Ketiga, hindari penggunaan aksesoris tak resmi, karena penggunaan aksesoris tidak seharusnya dapat berdampak buruk bagi shockbreaker, seperti pemasangan adaptor atau peninggi.
Selain itu, penambahan aksesoris juga berdampak pada fungsi collar yang tidak bekerja maksimal. Selain itu, shockbreaker akan mudah rusak.
Keempat, hindari membawa beban berlebih yang dapat menyebabkan chockbreaker berkerja melebihi kapasitasnya. Karena jika hal itu sering terjadi, bisa dipastikan komponen shockbreaker akan cepat aus sehingga kinerjanya akan menurun, hingga kemungkinan terparahnya adalah rod comp menjadi bengkok.
Kelima, khusus shockbreaker depan, lakukan penggantian oli secara rutin, mengingat di dalam shockbreaker terdapat oli yang berfungsi menyerap getaran kerja shockbreaker.
Seiring usia pakai sepeda motor, volume dan kualitas oli shockbreaker akan berkurang dan akan membuat kinerjanya tak maksimal.
“ Seperti layaknya tubuh, motor juga memiliki sejumlah komponen memiliki fungsi saling berkaitan satu sama lain.
“Jika salah satu mengalami kerusakan, maka dapat berpengaruh pada kinerja komponen lainnya. Dengan Semangat Satu Hati, Honda tidak hentinya mengajak para pengguna motor Honda untuk tidak hanya memiliki pengetahuan melakukan pengecekan mandiri, namun juga melakukan perawatan motor secara rutin di bengekel resmi, AHASS, “ ujar Erwin Chandra.(Siong)