seputar – Jakarta | Sesuai namanya, penyebab pasti hepatitis akut misterius juga masih ‘misterius’ alias belum diketahui pasti. Namun memang ada dugaan bisa menular lewat saluran cerna dan pernapasan.
Dugaan tersebut antara lain disampaikan oleh Prof Dr dr Hanifah Oswari, SpA, konsultan gastro hepatologi anak dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Menurutnya, risiko penularan lewat pernapasan bisa dicegah dengan protokol kesehatan seperti memakai masker dan jaga jarak.
“Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat,” terang Prof Hanifah melansir detikhealth, Minggu (15/5/2022).
Epidemiolog Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia mendasarkan dugaan hepatitis akut misterius menular lewat pernapasan pada temuan kasus yang sebagian besar dialami anak-anak.
Ia meyakini, ada kemungkian anak-anak tersebut terinfeksi varian baru SARS-CoV-2, penyebab COVID-19, yang belum terdeteksi.
“Anak ini kan telat banget dapat vaksin. Baru belakangan dapat vaksin itupun di atas 6 tahun itu belum banyak yang mendapat dua dosis, ketika hadir varian yang lebih cepat Omicron dan sebagainya, mereka menjadi korban,” beber Dicky kepada detikcom.
Sementara itu, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI dr Muzal Kadim, SpA(K), menyebut kemungkinan hepatitis akut misterius menular lewat pernapasan hingga saat ini masih sebatas dugaan.
Namun yang pasti, seperti halnya COVID-19, risiko penularan lewat pernapasan bisa dicegah dengan protokol kesehatan.
“Protokol untuk COVID-19 ini seperti pakai masker, jaga jarak, untuk mengurangi risiko selain COVID-19 sendiri juga untuk mengurangi risiko penularan (hepatitis) melalui droplet meskipun ini masih dugaan,” kata dr Muzal.(detikhealth)