seputar – Jakarta | Pola makan sehat sangat berpengaruh pada kesehatan jantung. Berikut ini beberapa pola makan yang harus dihindari menurut ahli karena mengancam kesehatan jantung.
Jantung merupakan organ tubuh vital karena fungsinya untuk memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Kesehatan jantung yang bermasalah akan sangat berdampak bagi kesehatan tubuh dan organ tubuh lainnya secara luas.
Menjaga kesehatan jantung perlu diperhatikan terutama ketika mulai memasuki usia dewasa. Salah satunya dengan menerapkan pola makan yang sehat dan menghindari makanan tinggi lemak.
Para ahli seringkali mengingatkan untuk menghindari beberapa jenis makanan seperti daging merah hingga konsumsi garam yang harus dihindari untuk menjaga kesehatan jantung. Beberapa pola makan juga disarankan untuk dihindari agar jantung tetap sehat.
Berikut ini 8 pola makan sehat untuk mencegah penyakit jantung sekaligus menjaga kesehatan jantung, menurut Eat This, Not That!, seperti dilansir dari laman detikfood, Sabtu (17/4/2021):
1. Berhenti Makan Gorengan
Menurut ahli gizi Mary Wirtz, menghindari makanan yang digoreng adalah cara ampuh untuk menjaga kesehatan jantung. Makanan-makanan yang digoreng seperti ikan goreng, kentang goreng dan yang lainya juga bahkan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, obesitas dan tekanan darah tinggi.
“Peneliti telah menemukan bahwa konsumsi gorengan secara rutin dapat meningkatkan risiko jantung koroner 22%, stroke 37% dan gagal jantung 37%,” kata Wirtz.
2. Menyesuaikan Porsi Makan
Porsi menjadi permasalahan kedua yang timbul setelah kandungan yang ada dalam makanan. Bahkan pada makanan yang sehat sekalipun sangat disarankan untuk tidak dikonsumsi berlebihan agar efeknya tak berubah menjadi buruk.
“Aku pikir sangat penting untuk mendapatkan ukuran porsi yang tepat. Jika kamu makan makanan yang sehat tetapi dalam jumlah yang terlalu banyak apakah masih bilang dibilang sehat?” kataBehmanesh selaku dokter obesitas.
3. Hentikan Konsumsi Lemak Jenuh
Kolesterol yang tinggi dapat merujuk pada peningkatan plak yang masuk ke dalam arteri dan meningkatkan kecenderungan untuk serangan jantung. Kolesterol ini didapatkan dari makanan-makanan tinggi lemak jenuh yang lemaknya akan mengendap di dalam darah.
“Memilih makanan yang tinggi lemak jenuh sangat mungkin meningkatkan kadar kolesterol dalam darah,” kata Bedoyan selaku ahli gizi.
4. Jangan Konsumsi Lemak Trans
Lemak trans merupakan lemak yang paling banyak ada di dalam makanan dan sangat berbahaya. Tak hanya meningkatkan kolesterol buruk, konsumsi lemak trans juga dapat menurunkan kadar kolesterol baik.
“Lemak trans sangat disarankan untuk tidak dikonsumsi sesering mungkin,” kata Lemein selaku konsultan nutrisi.
5. Perbanyak Konsumsi Lemak Sehat
Jika beberapa jenis lemak disarankan untuk dihindari, tetapi tidak dengan lemak sehat. Lemak sehat yang dimaksud adalah yang terdapat pada makanan laut dan makanan tinggi omega 3 seperti kerang, udang, salmon dan lainnya.
“Kandungan kolesterol pada makanan ini memang ada dalam jumlah sedikit, tetapi tidak cukup untuk memengaruhi peningkatan kolesterol. Makanan laut justru memiliki lemak sehat omega 3 yang dapat membantu melindungi hati,” kata Duong selaku ahli gizi spesialis kesehatan jantung.
6. Hindari Biji-Bijian Olahan
Biji-bijian olahan memiliki hubungan yang sangat tinggi dengan obesitas dan penyakit metabolisme lainnya. Hal ini disebabkan karena kadar karbohidratnya yang begitu tinggi. Misalnya seperti yang ditemukan pada roti tawar.
“Biji-bijian utuh mengandung lebih banyak serat dan nutrisi lain yang penting untuk mengendalikan gula darah dan mencegah penyakit jantung,” kataBehmanesh.
7. Hindari Konsumsi Gula Berlebih
Gula dalam jumlah tertentu memang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi energi. Sayangnya, ketika asupan gula terlalu banyak, gula akan menyebabkan peningkatan gula darah yang berbahaya bagi jantung.
“Peneliti mengatakan bahwa pola makan tinggi gula tambahan sangat berisiko untuk penyakit jantung, bahkan pada orang yang memiliki berat badan normal sekalipun,” kata Wirtz.
8. Batasi Asupan Garam
Sodium atau garam menjadi faktor terbesar untuk memicu lonjakan tekanan darah. Tekanan darah yang melonjak secara signifikan ini akan membuat kerja jantung harus ditingkatkan secara instan yang efeknya dapat memicu serangan jantung yang berbahaya.
“Menurut Centers for Disease Control, sodium yang digunakan terutama pada makanan olahan dan restoran sangat berkontribusi secara tinggi dalam meningkatkan tekanan darah, serangan jantung dan stroke,” kata Wirtz.(detikfood)