seputar-Jakarta | Survei Parameter Politik Indonesia menunjukkan 45,3 persen responden tidak setuju Joko Widodo menjabat sebagai presiden Indonesia tiga periode.
Hasil tersebut didapat dari survei terhadap 1.200 responden melalui telepolling pada 23-28 Mei 2021 dengan margin of error plus/minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Beberapa hal menjadi penyebab penolakan Jokowi tiga periode. Salah satunya adalah hal tersebut tidak sesuai dengan konstitusi atau Undang-Undang Dasar 1945 dengan suara 7,6 persen.
“Publik merasa terlalu mahal melakukan amendemen UUD 1945 untuk membuat tiga periode,” kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno pada Sabtu (5/6/2021).
Hal tersebut sejalan dengan survei 50,6 persen responden menolak perubahan konstitusi untuk memperpanjang jabatan Jokowi menjadi tiga periode.
Alasan lainnya adalah tiga periode dinilai terlalu lama (6,8 persen), kinerja Jokowi kurang bagus (5 persen), diskriminasi marak terjadi (4,3 persen), hukum tebang pilih (4 persen), dan untuk memberikan kesempatan pada tokoh lain (3,7 persen).
Penolakan juga disebabkan beberapa hal seperti Jokowi dinilai tak serius memberantas korupsi (3,1 persen), tidak lagi menyukai Jokowi (2,9 persen), Indonesia butuh pemimpin baru (2,6 persen).
Responden juga menilai Jokowi tiga periode melanggar prinsip demokrasi (1,9 persen), nanti jadi otoriter (1,2 persen), tidak sesuai budaya (0,6 persen), dan jangan haus kekuasaan (0,4 persen).
Ketidaksetujuan Jokowi tiga periode berasal dari kawasan Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Indonesia Timur, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera.
Survei tersebut juga menunjukkan 29,4 persen responden memilih tidak menjawab dan 25,3 persen setuju tiga periode.
Alasan utama dukungan diberikan adalah karena Jokowi dinilai pro-rakyat kecil. Alasan itu menempati posisi teratas dengan 4,5 persen.
Beberapa alasan lainnya adalah karena infrastruktur berkembang di era Jokowi, kinerja bagus, masih menyukai Jokowi, Bansos, untuk melanjutkan yang belum selesai, masih layak memimpin, serta dekat dengan rakyat.
Jokowi juga dinilai bisa membuat Indonesia tambah maju, pembangunan merata, politik lumayan stabil, dan transportasi lebih mudah.
Responden yang setuju Jokowi tiga periode berada di Bali, Nusa Tenggara, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur.
Sementara itu, Presiden Jokowi telah bersikap atas munculnya isu jabatan presiden tiga periode. Ia menyatakan tak ada niat untuk menjabat presiden selama tiga periode. Dia menegaskan tetap mematuhi Undang-undang Dasar 1945 yang mengatur masa jabatan presiden selama dua periode.
“Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak berminat juga menjadi presiden tiga periode. Konstitusi mengamanatkan dua periode. Itu yang harus kita jaga bersama-sama,” kata Jokowi melalui keterangan, Senin (15/3). (cnnindonesia)