seputar – Jakarta | Pihak Moeldoko mengungkapkan, dalam suasana Lebaran Idul Fitri 2021 ini, seharusnya bisa dimanfaatkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk minta maaf ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), serta Kepala Kantor Staf Presiden (KSP).
“Karena SBY dan AHY telah menebar fitnah dan berita tidak benar yang menuduh Presiden Jokowi, Menkumham Yasonna dan KSP Moeldoko yang berada dibalik konflik internal Partai Demokrat,” kata Juru Bicara Partai Demokrat hasil KLB yang dipimpin Moeldoko, Muhammad Rahmad, Selasa (18/5/2021).
Menurut Rahmad, faktanya KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara itu diselenggarakan oleh Kader Partai Demokrat, dibiayai secara tanggung renteng oleh Kader Demokrat dan sama sekali tidak pernah melibatkan Moeldoko, Kemenkumham, apalagi melibatkan Presiden Jokowi.
“Moeldoko adalah tokoh nasional yang bersedia memimpin dan mengembalikan Partai Demokrat menjadi milik rakyat, setelah diminta oleh tokoh senior dan kader Partai Demokrat,” ungkap dia.
Selain itu, kata Rahmad, SBY dan AHY juga perlu meminta maaf kepada para senior pendiri partai dan kepada kader partai Demokrat seluruh Indonesia yang telah membawa Partai Demokrat yang selama ini demokratis menjadi partai ‘keluargais’ atau tirani.
Dalam hal ini, dia menegaskan, SBY dan AHY harus bertanggung jawab mengembalikan Partai Demokrat ini menjadi partai yang demokratis dan kembali menjadi partai milik rakyat.
“Masyarakat Indonesia dan dunia tentu juga sangat menunggu pembuktian dari SBY dan AHY sebagai tokoh yang demokratis. Kami yakin, SBY tentu tidak ingin meninggalkan legacy sebagai Bapak Tirani Demokrasi di Indonesia,” pungkasnya.(sindonews)