seputar – Jakarta | DPP Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memecat sejumlah kadernya yang menghadiri kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Salah satunya Bangun Silaban, Ketua DPC Partai Demokrat Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara. Ia menerima pemecatan tersebut, karena langkahnya menghadiri KLB adalah hak demokrasinya.
“Sikap mengikuti KLB merupakan hak demokrasi saya, meskipun menerima konsekuensi pemecatan. Saya yakin Partai Demokrat akan lebih demokratis di bawah kepemimpinan Moeldoko atau orang orang yang mendukung KLB,” kata Bangun Silaban kepada media, Rabu,(10/2/2021).
Menurut mantan Ketua DPRD Humbahas ini, tindakan AHY selaku Ketua Umum Partai Demokrat yang memecat sejumlah kadernya, di antaranya Jhonni Alen Marbun, Marzuki Alie merupakan sikap tidak demokratis dan melukai hati masyarakat.
“Khusus pemecatan Jhonni Alen Marbun, merupakan tindakan yang keliru, karena beliau adalah salah satu perintis dan sekaligus yang membesarkan Partai Demokrat di Indonesia dan khusus di Humbahas,” kata Bangun.
Kata Bangun, perjalanan Partai Demokrat di Kabupaten Humbahas hingga cukup dikenal masyarakat merupakan peran penting dari Jhony Alen dalam agenda perpolitikan di Humbahas.
“Pemecatan sebagai Ketua DPC Humbahas bagian dari sebuah konsekuensi. Namun motivasi saya ikut KLB karena tidak menginginkan konstituen di Humbahas marah atas keputusan pemecatan itu, karena beliau (Jhonny Alen) begitu dikenal masyarakat di Humbahas,” paparnya.
Meski kabar pemecatannya sudah didengarnya, namun hingga kini Bangun Silaban mengaku belum menerima surat pemecatan secara resmi.
“Hak mereka untuk pemecatan atau mencopot saya sebagai kader Demokrat. Semua itu berkaitan dengan mekanisme partai sebagaimana tertuang dalam AD/ART. Saya akan menentukan langkah- langkah kebijakan yang dipersiapkan oleh Partai Demokrat ke depan. Saya tetap setia kepada Partai Demokrat dan tidak mau pindah ke partai lain,” tukasnya.(sindo)