seputar-Jakarta | Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah didorong untuk menjadi juru bicara (jubir) Presiden Joko Widodo (Jokowi). Diketahui, kursi jubir kini kosong setelah Fadjroel Rachman resmi dilantik menjadi Duta Besar (Dubes) RI untuk Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan.
“Saya mau pensiun sampai 2024. Nanti 2024 kita tarung lagi,” kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Senin (25/10/2021).
Mantan wakil ketua DPR ini mengusulkan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung merangkap sebagai jubir.
“Malah saya mengharapkan Seskab merangkap jubir. Karena seharusnya, juru bicara itu harus punya akses kepada rapat kabinet,” ujar Fahri mendorong penguatan posisi jubir.
“Yang saya tahu selama ini jubir-jubirnya enggak ada yang punya akses ke rapat kabinet. Terus dia nyari-nyari berita sendiri di internet, terus dia baru ngomong. Enggak boleh,” imbuh Fahri.
Fahri mencontohkan jubir presiden di Amerika Serikat (AS) yang setingkat dengan menteri.
“Jubir itu harus ada dalam rapat kabinet. Di Amerika Serikat kan jubir itu kan setingkat menteri, Press Secretary namanya. Harusnya begitu. Ya juga jangan taruh figur yang ecek-ecek juga harus betul-betul solid, supaya presiden terbantu di dalam menyosialisasikan ide-ide pemerintah,” ucap Fahri.
Sementara itu mantan Jubir KPK, Febri Diansyah, menilai Waketum Partai Gelora, Fahri Hamzah, cocok menjadi Jubir Presiden Jokowi.
Hal itu disampaikan Febri Diansyah di akun Twitter resminya, Senin (25/10/2021). Febri menyebut agar sosok yang mengisi jabatan Jubir Jokowi tak ecek-ecek seperti harapan Fahri Hamzah.
“Saya kira @Fahrihamzah cocok menjadi Jubir Pak Jokowi, agar bukan ecek-ecek seperti yg disampaikan di sini,” ujar Febri.
Merespon itu Fahri balas menilai mantan Jubir KPK Febri Diansyah lebih cocok menjadi jubir presiden ketimbang dirinya.
Febri dianggap lebih berpengalaman menjadi jubir daripada Fahri. “Jadi, lebih cocok dia yang jadi jubir daripada saya,” kata Fahri.
Menurut Fahri, kemampuan Febri tentu tak diragukan. “Kalau Fadjroel (Fadjrol Rachman) bisa, kenapa Febri tidak bisa? Barangkali Febri kalau mau coba melamar ke Istana saya yakin akan diterima karena kemampuannya jadi juru bicara KPK. Sudah terbukti. Orangnya dingin,” ucap mantan wakil ketua DPR ini. (beritasatu/gus)