seputar-Kabanjahe | Seluruh siswa dan siswi SMA Negeri 2 Kabanjahe diminta lebih waspada terhadap maraknya praktik judi online terselubung di balik aplikasi permainan digital. Para siswa/i juga diingatkan pentingnya mengenali dan menghindari aplikasi-aplikasi mencurigakan yang bisa mengarah pada kerugian finansial dan sosial.
Demikian pesan penting Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara sekaligus mewakili Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Sumatera Utara (Forkom IJK Sumut), Wan Nuzul Fachri dalam kegiatan Forkom IJK Goes to SMA Negeri 2 Kabanjahe dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan (BIK), Rabu (02/10/2024).
Pesan ini juga sebagai bagian dari upaya Forkom IJK Sumut untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan serta memproteksi generasi muda dari dampak buruk aktivitas ilegal di dunia maya.
“OJK bersama industri jasa keuangan dan lembaga-lembaga terkait terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan tidak hanya sebatas pengembangan produk dan layanan jasa keuangan tetapi juga meliputi empat elemen inklusi keuangan,”kata Wan Nuzul Fachri.
Adapun empat elemen inklusi keuangan tersebut yaitu: perluasan akses keuangan, ketersediaan produk dan layanan jasa keuangan, penggunaan produk dan layanan jasa keuangan, serta peningkatan kualitas baik produk dan layanan jasa keuangan.
Mengusung tema “Akses Keuangan Inklusif, Wujudkan Masyarakat Produktif” kegiatan yang dilaksanakan OJK bersama Forkom IJK Sumut tersebut diikuti sebanyak 400 peserta. terdiri dari siswa dan siswi SMA Negeri 2 Kabanjahe. Kegiatan ini sekaligus untuk meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya pelajar terhadap produk dan layanan jasa keuangan serta mendorong akselerasi penambahan jumlah rekening tabungan.
Pada BIK tahun ini, Forkom IJK Sumut telah menetapkan kegiatan edukasi di 6 lokasi di Provinsi Sumatera Utara salah satunya SMA Negeri 2 Kabanjahe dengan sinergi antar industri jasa keuangan baik sektor perbankan, pergadaian, pasar modal, serta kolaborasi dengan regulator.
OJK bersama seluruh Industri Jasa Keuangan berkomitmen untuk mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional. Dengan akses keuangan yang lebih mudah, masyarakat memiliki peluang untuk memanfaatkan produk dan layanan keuangan secara lebih maksimal, baik untuk menabung, mendukung kegiatan usaha, berinvestasi dan melakukan proteksi aset atau jiwanya.
Adapun Forkom IJK Sumut yang dibentuk sejak tahun 2016 merupakan wadah organisasi yang mempersatukan otoritas dan seluruh pelaku industri jasa keuangan yang salah satu tujuannya untuk melaksanakan program peningkatan literasi dan inklusi keuangan serta perlindungan konsumen.
Dukungan industri jasa keuangan juga terlihat dengan adanya penyerahan secara simbolis pemberian tabungan emas kepada siswa SMA Negeri 2 Kabanjahe yang berprestasi. Sebagai rangkaian kegiatan BIK, terdapat Mini Expo yang diikuti oleh 9 industri jasa keuangan, yang memberikan informasi kepada para pelajar tentang berbagai produk keuangan. Hal ini diharapkan dapat memperluas wawasan siswa/i tentang pentingnya perencanaan keuangan sejak usia muda.(Siong)