seputar-Jakarta | Ralf Rangnick memang kalah mentereng di bursa transfer pelatih top dunia sebelum akhirnya sepakat menangani Manchester United untuk menggantikan peran Ole Gunnar Solskjaer.
Satu dekade terakhir, bursa top pelatih sepak bola Eropa sedang berkiblat ke Jerman. Sebut saja Jurgen Klopp di Liverpool dan Thomas Tuchel yang cukup sukses bersama Chelsea.
Popularitas Rangnick jelas kalah beken dari kedua pelatih Liga Inggris tersebut. Namun, tak dinyana gaya kepelatihan Klopp dan Tuchel diklaim terinspirasi dari Rangnick.
Manchester Evening News menyebut, Rangnick sebagai ‘profesor sepak bola’ Jerman. Ia memengaruhi para pelatih sepak bola modern di Jerman seperti Klopp, Tuchel, Ralph Hasenhuttl, hingga Julian Nagelsmann.
Pelatih berusia 63 tahun itu punya peran penting dalam memperkenalkan taktik gegenpressing. Di mana tim secepat mungkin berjuang untuk merebut bola setelah kehilangan penguasaan bola alih-alih bertahan terlalu dalam.
Ia juga dikenal sebagai salah satu pionir permainan zona marking dari bola mati dengan permainan high pressing serta kecenderungan untuk bermain menyerang.
“Jika Anda ingin meningkatkan kecepatan permainan, Anda harus mengembangkan pikiran yang lebih cepat daripada kaki yang cepat,” kata Rangnick.
“Ini sepak bola PlayStation, tetapi dimainkan dengan kaki Anda. Para pemain sangat menikmatinya hingga kami kesulitan menghentikan sebagian dari mereka,” tambah Rangnick.
Man Utd ternyata sudah pernah menjalin komunikasi dengan Rangnick sebelum penunjukan Louis van Gaal dan Jose Mourinho. Hanya saja saat itu ia belum berjodoh dengan Setan Merah.
Kariernya tak langsung melesat dengan memimpin tim-tim besar bertabur bintang. Sebaliknya, ia terbiasa membangun tim dari bawah hingga menjelma tim kejutan yang mampu bersaing di papan atas.
Setelah belajar memimpin tim-tim divisi bawah, Rangnick menuai kesuksesan bersama Hoffenheim, Schalke 04, dan RB Leipzig.
Rangnick juga pernah memegang peran sebagai direktur olahraga di Red Bull Salzburg, RB Leipzig, dan terakhir di Lokomotiv Moscow. Pria kelahiran Backnang itu telah melepas jabatannya di Lokomotiv demi
menangani Manchester United.
Rencananya Rangnick akan diplot sebagai pelatih sementara Man Utd hingga akhir musim 2021/2022. Setelah jabatan pelatih usai, Rangnic dikabarkan akan mengemban tugas konsultan untuk jangka dua tahun di Old Trafford.
Rangnick Dijanjikan Bonus Besar
Manchester United dikabarkan menjanjikan bonus besar kepada Ralf Rangnick jika mencapai target saat menjadi pelatih sementara klub berjuluk Setan Merah itu.
Man United kini menurunkan tujuan pada musim ini usai serangkaian hasil buruk dalam beberapa bulan terakhir.
Pada awal musim 2021/2022, The Red Devils berharap bisa membidik trofi juara Liga Inggris setelah kali terakhir juara pada musim 2012/2013.
Hanya saja, setelah menang 2-1 atas West Ham united pada September, performa Man Utd terus merosot. Dalam tujuh laga berikutnya MU hanya satu kali menang dan lima kali kalah.
Dari menempati posisi ketiga, Man Utd kini terlempar dari zona Liga Champions dengan mengisi peringkat kedelapan klasemen Premier League.
Setelah mendepak Ole Gunnar Solskjaer pada awal pekan ini, Man United dilaporkan mendatangkan Ralf Rangnick sebagai pelatih sementara hingga akhir musim.
Pelatih asal Jerman itu pun disebut diminta membawa Man United ke peringkat empat besar Liga Inggris pada akhir musim dan juara Liga Champions.
Pencapaian MU di Liga Inggris dengan di Liga Champions bertolak belakang. Apabila di Premier League Man United tengah terpuruk, di Liga Champions raksasa Liga Inggris tersebut memuncaki klasemen Grup F dan sudah memastikan lolos ke babak 16 besar.
Apabila Rangnick mencapai target yang dibebankan manajemen MU itu, mantan pelatih RB Leipzig tersebut akan menerima bonus besar, dikutip dari Daily Star.
Laporan itu juga menyebutkan, Rangnick awalnya menerima tawaran sebagai pelatih sementara di MU. Akan tetapi klub yang bermarkas di Old Trafford itu menaikkan tawaran dengan menjanjikan posisi Direktur Olahraga usai masa kerja sebagai interim habis. (cnnindonesia)