seputar – Turin | Juventus terancam tidak bisa tampil di Serie A musim depan. Itu setelah presiden FIGC, Gabriel Gravina, menyampaikan pengumuman soal keikutsertaan mereka di Liga Super Eropa.
Saat ini Juventus masih bertahan dengan rencana tampil di Liga Super Eropa. Mereka menjadi tiga klub yang tersisa dalam proyek terebut bersama Real Madrid dan Barcelona.
Tadinya ada sembilan tim lain yang menyatakan mau ikut, termasuk Inter Milan dan AC Milan. Namun karena desakan serta ancaman dari banyak pihak, tim-tim tersebut putar haluan, menyatakan mundur dari Liga Super Eropa.
Presiden Juventus, Andrea Agnelli adalah salah satu tokoh pengagas kompetisi tandingan tersebut. Sampai detik ini, dia masih belum mau menyatakan mundur sedikit pun, meski banyak desakan dari luar, termasuk UEFA.
Bahkan UEFA telah mengancam dengan kemungkinan sanksi larangan tampil di kompetisi Eropa selama beberapa waktu ke depan.
Setelah UEFA, sekarang dari FIGC sendiri yang menakut-nakuti Juventus. Mereka menyatakan siap mendepak ‘Si Nyonya Tua’ dari kompetisi bila masih keukeh dengan Liga Super Eropa.
“Peraturannya sudah jelas, jika Juventus masih menjadi bagian Liga Super Eropa, ketika musim depan digelar, mereka tidak bisa ikut,” kata Gravina dikutip Goal.
“Hal yang kami sesalkan bagi fans, namun aturan tetap aturan dan itu akan diterapkan bagi semuanya,” katanya lagi.
Namun pada intinya Gravina tidak mau hal tersebut sampai terjadi. Dia berharap masalah ini segera selesai dan FIGC sendiri siap memediasi antara Juventus dengan UEFA guna menemukan solusi terbaik ke depan.
Sekedar catatan, UEFA sebelumnya sudah memberi sanksi kepada sembilan klub yang sempat menyatakan ikut Liga Super Eropa. Mereka dikenakan denda 13 juta euro yang akan dipakai untuk pengembangan sepakbola dan amal.
Juventus sendiri musim ini bermain jauh dari harapan di Serie A. Mereka gagal mempertahanakan Scudetto yang sudah sembilan musim digenggam. Malah sekarang, ‘Si Nyonya Tua’ terancam gagal lolos ke Liga Champions.
Keuntungan Ganda
Sementara itu, AC Milan mendapat keuntungan ganda berkat kemenangannya atas Juventus pada lanjutan Serie A, Senin dini hari WIB, 10 Mei 2021. Selain memperbesar peluang tampil di Liga Champions musim depan, kemenangan itu juga berpotensi mengubah pikiran Gianluigi Donnarumma untuk meninggalkan San Siro.
Seperti diketahui, proses negosiasi kontra baru Donnarumma bersama Rossoneri hingga saat ini masih menemui jalan buntu. Padahal, masa baktinya bakal habis pada akhir musim ini.
Tentu, menjadi sebuah kerugian besar jika kiper 22 tahun itu sampai pergi meninggalkan Milan. Terlebih, Donnarumma bakal pergi tanpa kompensasi alias gratis.
Namun, semua itu bisa saja berubah berkat tiga poin yang didapat kala menumbangkan Juventus. Pasalnya, kemenangan itu memperbesar peluang Milan untuk menembus kompetisi Eropa lagi pada musim depan.
Kini, Milan telah mengumpulkan 72 poin, sama dengan Atalanta, namun berada di posisi ketiga lantaran kalah head to head poin. Andai mereka memenangkan dua partai selanjutnya, Rossoneri bakal mewujudkan mimpi kembali ke kompetisi Eropa sejak terakhir 2013 silam seperti dikutip Football Italia.
Kondisi tersebut bisa saja membuat Donnarumma luluh dan memutuskan bertahan di San Siro. Sebab, jika Milan sukses menembus empat besar, dia akan tampil di kompetisi Eropa, terutama Liga Champions, kompetisi yang belum pernah dirasakan sebelumnya selama berkarier di lapangan hijau.
Hal itu sekaligus memupus impian Juventus yang berupaya membajak Donnarumma. Pasalnya, Bianconeri terancam finis di luar empat besar.(viva)