Advertisement Advertisement
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
Kamis, Mei 19, 2022
Seputar Sumut: Berita Terkini | Berita Terbaru | Berita Terpopuler |
Advertisement
  • Home
  • Hukrim
  • Medan
  • Nasional
  • Sumut
  • Ragam
  • Ekonomi
  • Internasional
  • Olahraga
  • Politik
  • Hiburan
  • Aceh
  • Advertorial
No Result
View All Result
Seputar Sumut: Berita Terkini | Berita Terbaru | Berita Terpopuler |
No Result
View All Result
Home Nasional

Seorang Anak Meninggal Usai 2 Hari Divaksin

Selasa, 18 Januari 2022
kanal Nasional
Ilustrasi.

Ilustrasi.

Share on FacebookShare on Twitter

seputar – Tasikmalaya | Seorang anak berusia 10 tahun di Kota Tasikmalaya meninggal dunia beberapa hari setelah mendapatkan vaksinasi COVID-19. Dinkes Kota Tasikmalaya memberikan penjelasan soal meninggalnya anak tersebut.

Bocah tersebut merupakan warga Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, meninggal, Senin (17/1/2022), sekitar pukul 18.00 WIB. Sebelumnya dia mendapatkan vaksinasi, Sabtu (15/1), di sekolah.

ADVERTORIAL ADVERTORIAL ADVERTORIAL
ADVERTORIAL

Kejadian ini menimbulkan kesedihan mendalam bagi keluarga. Kedua orang tua tampak terpukul dengan kejadian yang menimpa anaknya.

BacaJuga

Pelat Nomor Putih Berlaku Juni 2022, Begini Nasib Pelat Nomor Hitam

Lagi, Dugaan Kasus Hepatitis Akut Bertambah 14 Orang

Cuaca Hari Ini: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Cerah-Berawan!

Ustaz Abdul Somad Menjawab Tuduhan Singapura Soal Ekstremis

Ayahnya tampak terbaring di ruangan tengah rumah, larut dalam suasana dukacita. Senin malam itu juga jenazah anak yang dikenal aktif dan periang itu dimakamkan.

“Hari Sabtu anak itu terlihat baik-baik saja. Saya melihatnya bersepeda,” kata Abud tetangga korban.

Nanang paman korban, juga membenarkan bahwa Sabtu kondisi anak tersebut terlihat baik-baik saja. Dia pergi ke sekolah untuk mendapatkan vaksinasi dan sepulang sekolah bermain seperti biasa.

“Nah Sabtu malam dia mulai merasakan demam. Kemudian Minggu malam dibawa ke rumah sakit. Ternyata Senin malam meninggal dunia,” kata Nanang.

Dia juga membenarkan bahwa tim medis menduga korban meninggal akibat DBD. “Ditangani oleh 4 dokter, semua menyatakan meninggal akibat DBD. Memang saya melihat di tangannya ada bintik-bintik merah,” kata Nanang.

Sementara itu kabar mengenai meninggalnya anak tersebut setelah mendapatkan vaksinasi menyebar di lingkungan masyarakat setempat. Kejadian meninggalnya anak beberapa hari setelah mendapatkan vaksinasi itu menimbulkan banyak pertanyaan.

“Yang membuat heran, di lingkungan kami selama ini belum ada kejadian kasus DBD. Makanya heran mengapa tiba-tiba disebut meninggal akibat DBD,” kata Abud.

Penjelasan Dinkes Kota Tasikmalaya

Kejadian meninggalnya seorang anak usia 10 tahun di Kecamatan Purbaratu dua hari setelah vaksinasi langsung mendapatkan penanganan dan pengawasan dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan bahwa kejadian itu bukan merupakan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) murni. Melainkan sebuah kasus yang tergolong KIPI koinsiden.

“Bukan KIPI murni, tapi dalam istilah medis dinamakan KIPI koinsiden. Jadi ini adalah KIPI yang terjadi karena ada penyakit yang mendasarinya,” kata Uus, Senin (17/1) malam.

Dia menambahkan KIPI koinsiden ini berarti fatalitas atau penyebab utama kematian bukan karena imunisasi atau vaksinasi yang diterima oleh pasien. “Jadi fatalitasnya belum bisa dipastikan karena imunisasi,” kata Uus.

Lebih lanjut Uus menjelaskan saat datang ke rumah sakit, korban dalam kondisi kejang dan terjadi penurunan kesadaran. Kondisinya terus memburuk sebelum akhirnya meninggal dunia.

“Setelah kejadian kami menggelar rapat dengan tim dokter. Tim KIPI, dokter anak, dokter ICU dan lainnya,” kata Uus.

Mereka menyimpulkan bahwa kejadian ini adalah kasus Expanded Dengue Syndrome (EDS), sebuah penyakit yang disebabkan infeksi virus dengue. “Fatalitas disebabkan oleh expanded dengue,” kata Uus.

Dia mengatakan konklusi medis itu diambil atau disimpulkan merujuk kepada hasil tes demam berdarah NS1 yang menunjukkan hasil positif. “Hasil NS1 ini menjadi bukti yang tak bisa disanggah bahwa korban terjangkit virus dengue,” kata Uus.

Hasil pemeriksaan lain yang menunjang pendapat medis itu adalah hasil pemeriksaan SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) dan SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase). “SGOT dan SGPT di anak ini 1.000. Artinya terjadi kegagalan liver akut,” kata Uus.

Terkait mengapa saat mendapatkan vaksinasi anak itu terlihat baik-baik saja, Uus menduga saat itu tubuh anak dalam masa inkubasi infeksi virus dengue, sehingga belum menunjukan atau merasakan gejala gangguan kesehatan.

“Intinya kami berharap masyarakat bisa memahami, bahwa kasus ini bukan KIPI murni. Penyebab fatalitasnya bukan akibat vaksinasi. Jangan takut untuk divaksinasi,” kata Uus.(detik)

Berikan Komentar
Tags: 2 Hari DivaksinAnak MeninggalDinas KesehatanDinkes Beri PenjelasanMeninggal setelah Divaksin

BERITA TERBARU

Foto: Baliho PPS di wilayah kampus USU Jalan Dr. T.Mansur No.9 Kota Medan. (Istimewa)

Rektor USU Ajak Masyarakat Manfaatkan PPS

Kamis, 19 Mei 2022
Foto: Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumut, M Pintor Nasution.(seputarsumut/Asiong)

Tahun 2022, BEI Sumut Target 58.889 Investor

Kamis, 19 Mei 2022
Plt Bupati Langkat H Syah Afandin SH memimpin rapat koordinasi pelaku industri telekomunikasi di wilayah Langkat, Rabu (18/5/2022)

Afandin Harap Industri Telekomunikasi Perluas Layanan di Area Blank Spot

Kamis, 19 Mei 2022
YouTuber Muhammad Kece.

Muhammad Kace Mengaku Sudah Pindah Agama

Kamis, 19 Mei 2022

Artikel Populer

  • Air Terjun Siringo, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

    Mahasiswa STT Siantar Tewas Tenggelam di Air Terjun Siringo Dairi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PMPHI Sumut Apresiasi Kapolrestabes Medan dan Jajaran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mulai Hari Ini, Syarat Perjalanan Dalam dan Luar Negeri Tak Perlu Tes COVID-19

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ustadz Abdul Somad Ditahan dan Dideportasi Imigrasi Singapura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Indonesia Target Naik Kelas, Mendag Lutfi:ASEAN Harus Kompak Respon Perkembangan Ekonomi Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap
  • Pedoman Media Siber
  • Pernyataan Penyangkalan / Disclaimer
  • Syarat dan Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi / Privacy Policy
© 2020 Seputar Sumut -Portal Berita Online Sumatera Utara: Berita Terkini I Berita Terbaru I Berita Terpopuler Seputar Sumut.
No Result
View All Result
  • Home
  • Hukrim
  • Sumut
  • Medan
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Internasional
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Hiburan
  • Aceh
  • Advertorial