seputar-Jakarta | Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap peningkatan kasus Corona kembali terlihat di 155 kabupaten dan kota. Meskipun peningkatan tidak signifikan, Budi menekankan masyarakat perlu berhati-hati.
Hal ini dikarenakan menjadi perhatian awal risiko kenaikan di Pulau Jawa-Bali dan luar pulau Jawa-Bali yang signifikan.
“Walaupun sedikit itu jadi indikasi awal untuk kita berhati-hati, jadi memang tadi ada beberapa kabupaten/kota di Jawa dan Bali,” beber Budi dalam konferensi pers PPKM Senin (8/11/2021).
“Dan ada juga di luar Jawa Bali, totalnya ada 155 yang sudah ada gejala kenaikan walaupun masih sedikit dan masih terkontrol,” sambung dia.
Ada beberapa provinsi yang disebut Menkes menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Adalah DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Kalimantan Timur.
“Itu diminta oleh bapak Presiden diperhatikan dan kalau ada kenaikan yang lebih cepat itu harus segera ditangani,” pungkas Menkes Budi.
Capek
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku capek saat Indonesia tengah dilanda terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Budi menyampaikan hal ini dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (8/11/2021).
“Karena begitu (kasus) naik, capek, Pak. Apalagi di Kementerian Kesehatan, saya suka dibilang mukanya sampai kuyu, matanya sampai sembap,” kata Budi.
Budi juga menyampaikan, meski kini kasus Covid-19 sudah melandai, ia mengingatkan semua pihak untuk tetap wapada. Terlebih lagi, menurutnya, sebentar lagi Indonesia akan memasuki hari besar keagamaan Natal dan tahun baru (nataru).
“Makanya saya bilang kita hati-hati dulu, terutama menghadapi nataru,” ucapnya.
Budi mengatakan, kenaikan kasus biasanya terjadi setelah ada penurunan kasus Covid-19.
Euforia masyarakat, lanjut dia, membuat semua orang ingin cepat kembali beraktivitas normal dan berpotensi meningkatkan mobilitas masyarakat.
“Kita lupa, kita pengin buru-buru terbuka, sehingga naik lagi. Dan itu terjadi terus sudah dua kali. Kalau bisa jangan terjadi lagi,” imbuh dia.
Ia juga berpendapat, hari besar keagamaan yang diikuti hari libur, rawan menjadi sumber ledakan penyebaran kasus Covid-19. Sebab, Budi menilai, saat liburan pergerakan masyarakat cenderung lebih besar terjadi.
“Terutama di mata saya yang paling rawan adalah aktivitas hari keagamaan besar, yang kemudian melibatkan liburan,” kata Budi.
Dalam kesempatan yang sama, Budi mengingatkan, tahun depan, Indonesia akan menghadapi beragam kegiatan internasional. Salah satunya agenda G20.
Ia pun kembali meminta semua pihak menahan diri agar jangan ada euforia berlebihan, sehingga kasus Covid-19 masih bisa terkendali.
“Jadi saya benar-benar khawatir, kalau nanti Januari-Februari loncat (kasusnya), itu enggak ada yang mau datang kepala negara G20 itu ke kita,” tambah dia. (detik/kompas)