seputar-Jakarta | Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan persyaratan masyarakat yang akan melakukan aktivitas di tempat publik akan diperketat. Kebijakan ini sejalan dengan meningkatnya penyebaran varian Omicron di Indonesia.
“Persyaratan ke tempat publik akan diperketat. Hanya yang sudah vaksinasi dua kali yang dapat beraktivitas di tempat publik,” tegas Luhut dalam Konferensi Pers Evaluasi PPKM, Minggu (16/1/2021).
“Oleh karena itu, teman-teman yang masih ada berapa juta orang yang belum vaksinasi dua kali di Jawa-Bali supaya untuk melakukan ini,” lanjutnya.
Luhut memprediksi gelombang varian Omicron akan terjadi pada pertengahan bulan Februari hingga awal Maret mendatang. Perkiraan ini melihat dari hasil pemantauan terhadap varian Omicron.
Di Jawa dan Bali, peningkatan kasus COVID-19 mulai terlihat. Untuk itu, Luhut meminta pemerintah dan masyarakat saling bekerja sama untuk mengendalikan peningkatan gelombang penularan dan mencegah dampak yang lebih dalam.
“Pemerintah telah menyiapkan beberapa langkah mitigasi untuk membendung dampak penularan ini. Pemerintah akan melakukan akselerasi vaksin booster bagi seluruh masyarakat, terutama yang tinggal di Jabotabek dan penegakan protokol kesehatan yang dilakukan lebih masif,” pungkasnya.
Belum Ada Kematian Akibat Omicron
Luhut mengungkap hingga saat ini angka kasus kematian akibat Corona masih terjaga. Meskipun kasus naik, namun belum ada kematian diakibatkan Corona varian Omicron.
“Kasus kematian cukup terjaga. Meskipun terjadi peningkatan kasus cukup signifikan, namun sampai hari ini belum ada angka kematian akibat Omicron,” katanya.
Kendati demikian, pemerintah tetap waspada. Pemerintah memprediksi potensi kenaikan kasus lebih tinggi di Provinsi DKI Jakarta.
“Namun berkaca dari negara lain, gelombang Omicron dapat meningkat dengan cepat. Berdasarkan prediksi yang kami lakukan, kami kembali memprediksi potensi naik lebih tinggi di Provinsi Jakarta jika kita semua tidak hati-hati,” ujarnya.
Oleh karena itu, dia meminta agar semua fokus dalam satu arah penanganan COVID-19. Menurutnya, ini merupakan alarm COVID-19.
“Saya mohon kita semua satu. Ini adalah alarm bagi kita semuanya untuk kembali awas varian COVID-19,” tuturnya.
Luhut mengatakan, pemerintah akan melakukan berbagai langkah mitigasi agar peningkatan kasus Omicron di Indonesia lebih landai dibandingkan negara lainnya, sehingga sistem kesehatan tidak terbebani.
“Namun pemerintah akan melakukan berbagai langkah mitigasi agar peningkatan kasus yang terjadi lebih landai dibandingkan dengan negara lain, sehingga tidak membebani sistem kesehatan kita,” tegas Luhut. (detik)