seputar-Jakarta | Pemerintah terus mempersiapkan diri menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang bisa terjadi di masa libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Dalam keterangan pers, Senin (8/11/2021), Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan bilang kalau kenaikan kasus di nataru tahun lalu berujung pada tertahannya laju pertumbuhan ekonomi.
“Untuk itu, kehati-hatian menghadapi nataru harus menjadi prioritas bagi pemulihan ekonomi yang lebih cepat. Ini perlu kita perhatikan,” ujarnya.
“Kita sedang mengevaluasi apakah nanti penahanan mobilitas penduduk ini akan kita terapkan kembali pelaksanaan dari PCR itu sedang kami kaji,” lanjutnya.
Luhut pun meminta publik jangan berpikir pemerintah tidak konsisten. Sebab, pemerintah mengambil kebijakan mengacu pada pergerakan manusia dan kenaikan kasus Covid-19.
“Ini sekarang seperti science and art. Jadi memutuskan ini seperti operasi militer, kita melihat dengan cermat, jadi jangan ada pikiran ke mana-mana kok berubah-ubah,” kata Luhut.
Lebih lanjut, dia juga bilang kalau pemerintah mencermati indikasi penularan varian delta plus virus corona di Malaysia.
“Semua kita cermati dengan baik dan itu juga berasal dari UK,” ujar Luhut.
Varian Delta Plus Lebih Ganas
Menurut dia, strategi pemerintah selalu bermuara pada perilaku virus corona penyebab Covid-19. Seperti diketahui, belakangan varian delta plus virus corona dari Inggris sudah masuk ke Malaysia.
“Dan ini menurut saya harus kita waspadai. Jadi bukan tidak mungkin nanti kalau orang datang dari luar, kita bisa lakukan mungkin karantinanya naik jadi 7 hari. Ini juga tidak tertutup kemungkinannya,” ujar Luhut.
Menurut dia, pemerintah sangat hati-hati dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan terkait penanganan Covid-19. Ia mengibaratkan bagai science and art. Berbekal data dan pengalaman, Luhut percaya diri pemerintah jernih melihat situasi terkini.
“Delta varian AY.4.2 15 persen lebih ganas dari pada delta varian sekarang. Kalau ada nanti saudara atau kita yang pengen keluarganya atau dirinya sendiri kena lagi, silakan leha-leha. Tapi saya tidak mau,” kata Luhut.
“Saya akan tetap tegas mengantisipasi perilaku dari Covid-19. Saya ingin memberikan gambaran lebih utuh pada masyarakat Indonesia untuk kita semua hati-hati mengalami ini karena sudah dialami banyak negara di luar negeri. Presiden sudah melihat keadaan itu, saya juga melihat dan kita banyak melihat itu,” lanjutnya. (cnbcindonesia)