seputar – Jakarta | Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kekuatan Nahdlatul Ulama (NU) sangat luar biasa. Jokowi menilai kekuatan NU ini perlu dikonsolidasikan dengan baik.
Awalnya Presiden Jokowi berbicara tentang komitmen kuat PBNU dalam menjaga Indonesia, Pancasila, NKRI, toleransi, dan persatuan dan kerukunan. Jokowi mengucapkan terimakasih kepada para alim ulama hingga keluarga besar NU. Jokowi lalu berbicara tentang kekuatan besar NU.
“Kekuatan NU ini sangat luar biasa, jumlah anggotanya sangat banyak sangat besar, tersebar di seluruh tanah air dan bahkan tersebar di berbagai negara,” kata Jokowi dalam Pembukaan Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU 2023 di Pondok Pesantren Al Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (19/8/2023).
Jokowi meminta agar kekuatan besar PBNU perlu dikonsolidasikan dan diorganisasikan. Menurutnya PBNU perlu dikonsolidasikan di berbagai bidang, tidak hanya bidang sosial dan agama, tetapi juga ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Kekuatan besar ini perlu dikonsolidasi, perlu diorganisasi dengan baik, ditingkatkan terus kualitasnya bukan hanya di bidang sosial, di bidang keagamaan dan di bidang kemanusiaan, tetapi juga di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dunia profesional, di dunia kewirausahaan, saya setuju dan mendukung apa yang sedang dan akan dilakukan oleh PBNU,” kata Jokowi.
Ia menyebut NU dapat melakukan kegiatan digitalisasi untuk mengkonsolidasikan kekuatan PBNU. Jokowi juga mendukung program PBNU untuk meningkatkan kualitas warga Indonesia.
“Digitalisasi bisa masuk sebagai pintu masuknya untuk mengkonsolidasikan kekuatan NU, baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri,” katanya.
“Kita semua menyadari kondisi warga Nahdliyin akar rumput perlu didukung, pemerintah menyambut baik inisiatif PBNU membentuk GKM NU Gerakan keluarga maslahat Nahdlatul Ulama yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas keluarga Indonesia terutama untuk para Nahdlyin di level grass root, level akar rumput,” katanya. (detik)